Kronologi Mahasiswa S2 ITB Ditemukan Meninggal Tak Wajar di Kosan
Surat permintaan maaf dalam Bahasa Inggris yang ditulis korban bernama bernama Ardian Nur Hidayatullah Rifai (27) menjadi sorotan.
Editor: Hasanudin Aco
"Sejauh ini, dari informasi rekan-rekan korban, tidak ada yang mengetahui apakah korban memiliki masalah psikologis yang berpotensi menuntunnya berbuat sejauh ini," katanya.
"Tapi karena persoalan psikologis ini bisa bersumber dari berbagai sebab. Seperti masalah pribadi, proses belajar, sosial dan lain sebagainya, juga bisa terjadi pada siapa saja, maka kami (ITB) menyediakan sarana konsultasi bagi para sivitas akademika ITB melalui program bimbingan konseling, yang seharusnya bisa dimanfaatkan, untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya," ujar Prasetyo.
Berdasarkan informasi, jenazah almarhum telah dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan dalam pengurusan pihak keluarga yang tinggal di Bandung.
Almarhum selanjutnya akan di bawa dan dimakamkan di daerah tempat asalnya di Pamekasan, Madura.
Penjelasan Polisi
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudy Trihandoyo mengungkapkan korban ditemukan dalam kondisi tubuh tergantung dengan seutas tali tambang di kamar kos sebelum dievakuasi.
Hal itu berdasarkan keterangan para saksi di lokasi tempat kejadian kepada tim Inafis.
"Di lokasi, ditemukan KTP atas nama Ardian Nur Hidayatullah Rifai, yang diketahui merupakan mahasiswa S2 Teknik Sipil ITB. Ada tiga saksi yang menemukan korban," kata Rudy saat dihubungi melalui telepon, Minggu (22/8/2021).
"Kronologinya saksi pertama keluar mengambil motor jam enam pagi, kemudian saat saksi melihat ke kamar korban, korban terlihat sudah gantung diri dengan tali tambang. Saksi pertama kemudian melaporkan kepada dua temannya yang berada di kosan yang sama," tuturnya.
Rudy menuturkan kemungkinan korban melakukan aksi nekatnya tersebut, pada dini hari, sekitar pukul 04.00- 05.00 WIB.
Sebab saat malam hari, para saksi masih melihat korban melakukan beberapa aktivitasnya.
"Menurut keterangan saksi, terakhir jam 21.00 korban masih kelihatan beraktivitas," ucapnya.
Selain kartu identitas diri korban, ditemukan juga secarik kertas berupa surat, yang berisikan permintaan maaf dalam bahasa Inggris, dan ditujukan kepada saudara dan keluarga korban.
"Sejauh ini motif kematiannya belum diketahui, tapi kita menemukan secarik surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang terjemahannya itu kurang lebih berisi permohonan maaf kepada saudara dan keluarga," katanya.