Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPKM Berakhir Hari Ini, Diperpanjang Lagi? Ini Data Kasus Covid Sepekan dan Bocoran Pemerintah

PPKM level 2-4 di Pulau Jawa dan Bali berakhir Senin (23/8/2021) hari ini. Apakah akan diperpanjang lagi? Simak data kasus Covid-19 selama sepekan?

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
zoom-in PPKM Berakhir Hari Ini, Diperpanjang Lagi? Ini Data Kasus Covid Sepekan dan Bocoran Pemerintah
Tribunnews/Herudin
Jemaah melaksanakan Salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (20/8/2021). Masjid Istiqlal kembali dibuka untuk umum usai ditutup semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, namun hanya boleh terisi 25 persen dan jemaah harus menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2-4 di Pulau Jawa dan Bali akan kembali berakhir Senin (23/8/2021) hari ini.

Begitu juga dengan PPKM di luar Pulau Jawa-Bali yang sama-sama akan berakhir pada Senin hari ini.

Pertanyaannya, apakah PPKM baik yang berlaku di Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali akan diperpanjang lagi?

Ataukah dihentikan karena dirasa sudah cukup? Atau kembali diperpanjang, tapi dengan tambahan pelonggaran?

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang atau Tidak: Data Covid-19, Arahan Jokowi hingga Saran Epidemiolog

Baca juga: PPKM Level 4 di Jakarta Berakhir Hari Ini, Polisi Kaji Penerapan Tilang dalam Kebijakan Ganjil Genap

Hingga berita ini diturunkan, Senin pagi, belum ada pengumuman dari pemerintah terkait nasib PPKM.

Biasanya, pemerintah akan mengumumkan nasib PPKM pada malam hari melalui konferensi pers.

Diketahui, satu di antara indikator terkait perpanjangan atau penerapan PPKM di Indonesia adalah data kasus Covid-19.

Berita Rekomendasi

Selama sepekan terakhir, data kasus Covid-19 secara nasional masih belum menunjukkan penurunan secara terus-menerus.

Ada hari di mana penambahan kasus menurun, tapi selang beberapa hari kembali naik.

Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 masih di atas 1.000a-n.

Selengkapnya, berikut data kasus Covid-19 selama sepekan mulai Senin (16/8/2021) hingga Minggu (22/8/2021):

- Senin, 16 Agustus 2021


Kasus positif: 17.384 pasien

Sembuh: 29.925 pasien

Meninggal: 1.245 pasien

- Selasa, 17 Agustus 2021

Kasus positif: 20.741 pasien

Sembuh: 32.225 pasien

Meninggal: 1.180 pasien

- Rabu, 18 Agustus 2021

Kasus positif: 15.768 pasien

Sembuh: 29.794 pasien

Meninggal: 1.128 pasien

- Kamis, 19 Agustus 2021

Kasus positif: 22.053 pasien

Sembuh: 29.012 pasien

Meninggal: 1.492 pasien

- Jumat, 20 Agustus 2021

Kasus positif: 20.004 pasien

Sembuh: 26.122 pasien

Meninggal: 1.348 pasien

- Sabtu, 21 Agustus 2021

Kasus positif: 16.744 pasien

Sembuh: 23.011 pasien

Meninggal: 1.361 pasien

- Minggu, 22 Agustus 2021

Kasus positif: 12.408 pasien

Sembuh: 24.276 pasien

Meninggal: 1.030 pasien

Kata Jokowi

Jokowi pada saat memberikan pengarahan kepada seluruh pimpinan daerah di Jawa Timur dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Madiun, 19 Agustus 2021.
Jokowi pada saat memberikan pengarahan kepada seluruh pimpinan daerah di Jawa Timur dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Madiun, 19 Agustus 2021. (Youtube Sekretariat Presiden)

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir terjadi penurunan kasus dan penurunan BOR (bed occupancy rate/keterisian tempat tidur) di sejumlah wilayah.

Kendati begitu, Jokowi meminta agar masyarakat tetap hati-hati, sebab, kata dia, virus corona sangat sulit diprediksi.

"Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada, tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak," kata Jokowi di Madiun, Kamis (19/8/2021).

Pada kesempatan sama, Jokowi memerintahkan pemerintah daerah dapat mengurangi tingkat isoman dan fokus menjadi isolasi terpusat (isoter).

Menurut Jokowi, isoter akan sangat mengurangi penyebaran virus.

Jokowi juga meminta agar stok obat-obatan selalu tersedia dan segera diberikan bagi yang membutuhkan.
Isolasi terpusat, tambahnya, menjadi kunci yang baik untuk mengurangi penyebaran dan kematian akibat virus corona.

Adapun hal prioritas dalam penanganan Covid-19, kata Jokowi, adalah percepat vaksinasi. Vaksinasi harus disegerakan dan jangan sampai ada tumpukan stok vaksin.

"Terkait vaksinasi dipercepat, saya minta bupati/walikota kalau vaksin data langsung habiskan secepat-cepatnya, minta lagi," jelasnya, dikutip dari kompas.tv.

Jokowi memaparkan, paada Agustus, Indonesia akan banyak kedatangan vaksin Covid-19, yang dapat dimanfaatkan untuk menggenjot tingkat vaksinasi.

"Jangan sampai ada stok vaksin di cold storage bapak ibu semuanya, segera dihabiskan" tutur dia.

PPKM akan Terus Diterapkan?

Menteri Koordinatir bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan umumkan perpanjangan PPKM Level 4 hingga 16 Agustus 2021, Senin (9/8/2021) malam.
Menteri Koordinatir bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan umumkan perpanjangan PPKM Level 4 hingga 16 Agustus 2021, Senin (9/8/2021) malam. (KompasTV)

Sementara itu, merujuk pada pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, PPKM akan tetap diterapkan selama Covid-19 masih menjadi pandemi di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Luhut saat konferensi pers perpanjangan PPKM pada Senin (16/8/2021) lalu.

Saat itu, Luhut menerangkan, banyak yang bertanya sampai kapan PPKM akan diberlakukan di Indonesia.

"Saya banyak memperoleh pertanyaan, apakah PPKM akan dilanjutkan atau dihentikan?"

"Saya ingin menjelaskan selama Covid-19 masih menjadi pandemi, PPKM akan tetap digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan mobilitas dan aktivitas masyarakat," ungkap Luhut.

Nantinya, semakin situasi Covid-19 membaik, level PPKM akan diturunkan ke level yang lebih rendah.

"Di mana (PPKM) level 3, 2, dan (kemudian) 1 akan mendekati situasi kehidupan normal," ujarnya.

"Oleh karena itu evaluasi (PPKM) akan dilakukan setiap minggu, sehingga perubahan situasi akan kita respons secara cepat," ungkap Luhut.

Lebih lanjut, Luhut meminta agar masyarakat tidak terlalu bereuforia dengan angka Covid-19 yang semakin membaik.

"Kita harus super hati-hati, kalau kita tidak ketat pada prokes, bukan tidak mungkin (kasus Covid-19) ini akan naik kembali," ungkapnya.

Jika itu terjadi, lanjut Luhut, maka akan memberikan pukulan bagi semua pihak baik dari aspek ekonomi maupun kemanusiaan.

"Kami ingin menekankan, ada tiga pilar utama penanganan Covid-19, pertama vaksinasi secara cepat, penerapan 3T yang tinggi, dan kepatuhan 3M terutama penggunaan masker yang baik," imbau Luhut.

Dengan pernyataan Jokowi maupun Luhut, patut menanti keputusan pemerintah nanti malam: apakah PPKM diperpanjang lagi, dilonggarkan, atau malah dihentikan.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Gilang Putranto) (Kompas.tv)

Berita lain terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas