Hadiri Peluncuran Buku Tentara Kok Mikir, Luhut: Menguliti Ingatan Saya Saat Masih Memanggul Ransel
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kesannya terhadap Buku Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out of the Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kesannya terhadap Buku Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out of the Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo.
Luhut yang merupakan teman seangkatan Agus Widjojo di AKABRI 1970 mengatakan judul buku tersebut menguliti ingatannya ketika masih memanggul ransel dulu.
Menurutnya buku tersebut menarik karena adanya anggapan saat itu di mana seorang prajurit TNI cukup mengikuti perintah tanpa perlu berpikir.
Hal tersebut disampaikannya saat peluncuran Buku Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out of the Box Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo yang digelar secara daring dan luring di kantor Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Rabu (25/8/2021).
"Buku yang akan diluncurkan ini menarik menurut saya, karena judul Tentara Kok Mikir? Ini secara langsung menguliti ingatan saya ketika saya masih memanggul ransel dulu, dan muncul anggapan hingga saat ini bahwa sejatinya seorang prajurit cukup ikuti perintah dan tidak perlu berpikir," kata Luhut.
Luhut pun mengungkap awal perkenalannya dengan Agus saat sama-sama menjalani pendidikan sebagai Taruna di AKABRI pada 1979 silam.
Sosok Agus Widjojo, kata dia, adalah seorang yang tidak lepas dengan buku.
Baca juga: Luncurkan Buku Tentara Kok Mikir, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo: Tidak Perlu Baper dengan Judulnya
Ia masih ingat persis ketika mereka akan ujian untuk ke Amerika saat masih menjadi taruna.
Dari sekian banyak yang ikut ujian, kata Luhut, hanya Agus yang lulus dan bahasa Inggrisnya 100.
Agus menurut Luhut adalah orang pintar, orang hebat, dan seorang pemikir.
Sulit menurut Luhut mencari bandigannya.
Agus di mata Luhut tidak senang berpura-pura dan merupakan prajurit teladan yang memiliki karakter tanggap (cerdas), tanggon (karakter kuat), dan trengginas (sehat lahir batin).
Menurutnya Agus yang ia kenal bukanlah tentara yang biasa melainkan jenderal yang melampaui zamannya.
Baca juga: Agus Widjojo Sebut TNI Tidak Berwenang Bubarkan Organisasi Termasuk FPI, Minta Rizieq Tak Provokatif