Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Irjen Rudy Sufahriadi, Dua Kali Dipercaya Jadi Kapolda Sulteng ?

Mengenal sosok Irjen Rudy Sufahriadi yang 2 kali dipercaya jabat Kapolda Sulteng. Bagaimana sepak terjangnya selama menumpas teroris kelompok Santoso?

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Siapa Irjen Rudy Sufahriadi, Dua Kali Dipercaya Jadi Kapolda Sulteng ?
Istimewa
Screenshoot Irjen Pol Rudy Sufahriadi 

Rudy Sufahriadi memasuki Akademi Kepolisian pada 1988.

Kemudian, Rudy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian pada 1996.

Irjen Rudy Sufahriadi saat menjabat jadi Kapolda Sulteng, memperlihatkan dua orang DPO yang diduga tewas usai terlibat baku tembak, Kamis (10/11/2016)
Irjen Rudy Sufahriadi saat menjabat jadi Kapolda Sulteng, memperlihatkan dua orang DPO yang diduga tewas usai terlibat baku tembak, Kamis (10/11/2016) (Kompas.com/ Mansur)

Pada 2004, Rudy menjalani pendidikan lanjutan di Sekolah Pimpinan Polri.

Lalu, dirinya berada di Lembaga Pertahanan Nasional pada 2013 silam.

Pada 2010, saat menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT, Rudy merilis publikasi bertajuk Perkembangan Teroris di Indonesia dan Penanggulangannya.

Irjen Rudy Sufahriadi terdepan buru Kelompok Santoso dalam Operasi Tinombala

Jejaknya dalam menindak kasus terorisme makin dikenal publik saat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

Berita Rekomendasi

Terhitung, Rudy Sufahriadi menduduki jabatan itu selama dua tahun, yakni dari 2016 hingga 2018.

Kala itu, ia juga terlibat dalam perburuan kelompok Santoso, yaitu Operasi Tinombala.

Operasi Tinombala ini merupakan operasi gabungan yang terdiri dari sejumlah pasukan elite dari Polri dan TNI.

Hingga akhirnya, kelompok Santoso yang sembunyi di hutan belantara kawasan pegunungan di Poso itu bisa dilumpuhkan.

Tak hanya berhasil menangani kasus terorisme, ia juga sempat berkarier di Brimob.

Foto Terbaru Para DPO Teroris Kelompok Santoso pada Selasa (15/03) 2016
Foto Terbaru Para DPO Teroris Kelompok Santoso pada Selasa (15/03) 2016 (Mansur K105-13)

Sejak lulus dari Akademi Kepolisian pada 1988, Rudy Sufahriadi memang mengawali kariernya sebagai komandan peleton Brimob.

Hingga 2004, ia bertugas di Brimob Polri sampai akhirnya pada 2005, ia pun ditunjuk jadi Kapolres Poso.

Tak heran, ketika menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, Rudy Sufahriadi turun paling depan dalam perburuan kelompok Santoso.

Ia memang sudah mengenal seluk beluk Poso sejak menjadi Kapolres Poso.

Saat jadi Kapolres Poso, ia bahkan dikabarkan memang pernah jadi sasaran teroris.

Diolah Tribunjabar.id dari berbagai sumber, ia disebut sempat menjadi sasaran tembak saat selesai salat subuh dari masjid.

Untungnya, Rudy Sufahriadi sigap sehingga bisa lolos dari hantaman peluru yang ditembakkan.

Baca juga: Komplotan Copet Spesialis Lift Mal Diringkus, Aksinya di Mal Central Park Sempat Viral

Kesuksesannya di bidang terorisme pun membawa Rudy Sufahriadi menduduki jabatan strategis di Brimob.

Setelah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, ia pun menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018.

Tahun berikutnya, ia pun diangkat menjadi asisten operasi Kapolri.

Setelah itu, Rudy Sufahriadi pun resmi menjabat menjadi Kapolda Jabar pada April 2019.

Namun, akhirnya ia dimutasi menjadi Widyaiswara tingkat 1 Lemdiklat Polri karena dianggap tidak menegakan aturan protokol kesehatan di wilayahnya khususnya terkait kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bogor, Jawa Barat. (tribun network/thf/TribunJabar.com/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas