Komunitas Tabayyun Asean-Australia Ajak Warga Selektif Menerima Informasi Terkait Covid-19
Komunitas Tabayyun menyayangkan penimbunan vaksin dan hak paten oleh negara maju.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnetwork, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Tabayyun Asean-Australia mendukung upaya WHO, Badan Kesehatan Dunia, menanggulangi segala jenis hoaks penanganan Covid 19 tentang asal–usul virus, keampuhan vaksin, dan kualitas vaksin serta data terkait.
Melalui keterangan yang diterima wartawan pada Sabtu (28/8/2021), Komunitas Tabayyun menyampaikan berdasarkan protokol dan pendekatan ilmiah yang diterapkan WHO, vaksinasi adalah solusi menghadapi pandemi dan mendorong agar setiap orang layak menerima secara medis untuk segera divaksin
"Kami mendesak penerapan praktik tabayyun di masyarakat agar semua informasi yang disampaikan mencakup semua pihak yang terkait dan tidak sekedar berita dari satu sisi yang dapat menyesatkan,” tulis Komunitas Tabayyun, yang ditandatangani pimpinan
Komunitas Tabayyun Asean-Australia yakni S Hussain dari Al Khaadem Malaysia, Atty Abdul Rahman Linzag dari Dewan Dakwah Islam Filipina, Wael Ibrahim dari Aware Academi Australia, Muhammad Azrin bin Yazman dari Singapura, Ustad Marzuki dari Yadain TV Indonesia, Amin Ramzy dari Institut Islam Darul Huffaz Indonesia, dan Ali Imron dari Baitul Qur’an Indonesia.
Baca juga: Klarifikasi Haikal Hassan atas Cuitannya Soal Dana Haji, Sebut Sudah Tabayyun, Nyatakan Tidak Benar
Tabayyun adalah ajaran Islam yang diperkenalkan Nabi Muhammad SAW.
Tabayyun berarti upaya tidak menelan mentah-mentah sebuah informasi dari pihak tertentu saja dengan cara cek dan ricek.
Baca juga: Pondok Modern Gontor Tabayyun Santri Terpapar Covid-19, Walisantri Diminta Tenang
Melalui Tabayyun, secara otomatis akan meminimalkan hoax yang disebarkan pihak tertentu untuk mendeskreditkan pihak lain.
Hoax selama ini menjadi sumber perpecahan.
Komunitas Tabayyun menyayangkan penimbunan vaksin dan hak paten oleh negara maju.
Akibatnya terjadi kekurangan pasokan vaksin global dan menimbulkan ketidakadilan dalam distribusi vaksin covid 19.
Negara miskin dan berkembang termasuk di dalamnya kelompok masyarakat rentan seperti para pengungsi, orang yang terusir, dan warga daerah pendudukan serta wilayah perang – tidak mampu mendapat vaksin covid 19.
“Komunitas Tabayyun mengimbau para aktivis di negara-negara berpenduduk Muslim untuk terus membantu para korban pandemi dan tidak terjebak pada hoax yang dilancarkan pihak-pihak tertentu,” tulisnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.