Temuan Jual Beli Jabatan di Probolinggo Diduga Sudah Berlangsung Lama, Ada Faktor Politik Dinasti
Pegiat anti korupsi di Probolinggo mengungkap buruknya politik dinasti di Probolinggo, sektor ekonomi dan bisnis sudah dikuasai.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Semenjak dinasti ini, sistem pemerintahan tidak berjalan normal karena banyaknya sektor perekonomian dan bisnis dikuasai kelompok mereka," ungkap Syamsudin.
"Bahkan kami temukan di Parlemen Kabupaten Probolinggo, khususnya legislatif terkesan menjadi kacungnya dari penguasa ini, sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya," tambahnya.
Oleh sebab itu, Syamsudin menyebut, faktor sistem yang tidak berjalan baik tersebut membuat para oknum pejabat tertarik melakukan suap demi membeli jabatan.
Baca juga: Lima Camat Probolinggo Turut Terciduk Bersama Bupati Puput dan Suaminya yang Anggota DPR RI
Puput Tantriana Gemar Mutasi ASN Probolinggo
Diberitakan Surya.co.id sebelumnya, Bupati Probolinggo, Puput Tantriana yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap jual beli jabatan di Pemkab Probolinggo disebut sering melakukan mutasi ASN di Pemkab Probolinggo.
Berdasarkan data yang dihimpun, saat belum genap setahun menjabat sebagai Bupati Probolinggo, Puput Tantriana sudah melakukan 4 kali rotasi jajaran ASN di bawahnya.
Rotasi jabatan yang terakhir dilakukannya bahkan terjadi pada satu bulan yang lalu.
Sebanyak tiga ASN eselon II dan 15 ASN eselon III telah dirotasi oleh istri mantan Bupati Probolinggo ini.
ASN Pemkab Probolinggo yang dirotasi tersebut di antaranya:
Tiga ASN eselon II
- R Umar sebagai Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman & Pertanahan
- Hengky Cahyo Saputra sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum & Penataan
- Taufik Alami sebagai Kepala Dinas Perhubungan
Baca juga: Dukung KPK, Anggota LSM Aksi Cukur Gundul Rayakan Operasi Senyap Bupati Puput Tantriana Sari
15 ASN eselon III
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.