BSSN: Tidak Ada Kebocoran Data Pengguna e-HAC
Dugaan kebocoran data 1,3 juta pengguna Electronic Health Alert (e-HAC) milik Kementerian Kesehatan menyedot perhatian publik.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dugaan kebocoran data 1,3 juta pengguna Electronic Health Alert (e-HAC) milik Kementerian Kesehatan menyedot perhatian publik.
Dalam konferensi pers progres investigasi, Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) Anton Setiawan menyebut yang terjadi kini bukan terkait dengan kebocoran data.
"1,3 juta itu tidak bocor ya. Teman-teman di vpnMentor menemukan celah yang orang bisa mengambil data tersebut dan itu sudah diverifikasi oleh BSNN. Hal itu kalau tidak ditutup maka celah tersebut akan bisa digunakan," ungkap Anton dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Pemerintah Sebut Data Pengguna e-HAC Aman dan Tersimpan Baik
Anton mengatakan setelah menerima laporan itu, pihaknya dibantu sejumlah pihak melakukan verifikasi.
"Tetapi sampai saat ini tidak ada data yang bocor. Ini merupakan bagian dari proses kalau di keamanan cyber kita mengenalnya sebagai treat information sharing, di mana pihak-pihak yang mempunyai concern keamanan siber saling bertukar informasi," kata Anton.
Sehingga pemerintah melakukan tindak lanjut terhadap informasi kerentanan tersebut.
"Jadi data-data yang ada masih tetap tersimpan dengan baik. Informasi ini sebagai bagian dari mitigasi risiko untuk melakukan langkah pencegahan," jelas Anton.