Ketua DPR Minta Pengusutan Tuntas Insiden Gugurnya Prajurit TNI di Papua Barat
Selain empat prajurit TNI yang gugur, dua prajurit lain juga mengalami luka berat dalam serangan tersebut.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan belasungkawa mendalam kepada keluarga empat anggota TNI yang gugur dalam tugas di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada Kamis (2/9/2021).
Puan juga mendesak pemerintah dan aparat keamanan mengusut tuntas insiden penyerangan Pos Koramil Kisor di Kampung Kisor, Distrik Aifat, tersebut.
“Ini duka bagi seluruh bangsa Indonesia. Saya ikut berbela sungkawa mendalam untuk keluarga para prajurit TNI yang gugur saat bertugas di Distrik Aifat,” kata Puan kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).
Empat prajurit yang gugur di Distrik Aifat pada Selasa (2/9/2021) adalah Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu CHB Dirman, Sersan Dua Ambrosius Yudiman, Praka Mohammad Dirhamsyah, dan Pratu Zul Ansari Anwar.
Baca juga: Sepak Terjang Ananias Yalak, Pimpinan KKB Yakuhimo Papua yang Ditangkap TNI Pagi Tadi
Selain empat prajurit TNI yang gugur, dua prajurit lain juga mengalami luka berat dalam serangan tersebut.
Mereka yang luka berat ini adalah Sersan Satu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal.
“Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan segera mengusut tuntas dan menangani insiden ini,” tegas Puan.
Puan juga meminta pengusutan dan penanganan insiden tersebut mencakup pula identifikasi persoalan dan pencegahan yang menyeluruh agar kejadian serupa tak terulang apalagi meluas.
“Jangan sampai rakyat dan prajurit-prajurit kita terus menjadi korban, sehingga istri dan anak-anak mereka harus kehilangan suami dan ayah,” ujar Puan.
Menurutnya, keamanan dan stabilitas di Papua dan Papua Barat harus terus menjadi prioritas, apalagi sebentar lagi ada hajatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Tanpa hajatan itu sekalipun, pembangunan yang merata hanya akan bisa terwujud dan dinikmati manfaatnya oleh rakyat bila stabilitas dan keamanan lebih dulu terjadi.
“Aparat keamanan dan aparatur pemerintahan harus mampu merangkul rakyat, dekat dengan rakyat, untuk bersama-sama menciptakan keamanan dan kedamaian,” jelas Puan.