Pemerintah Gandeng MUI untuk Sampaikan Pentingnya Vaksinasi Lewat Tausiyah
Pemerintah lewat kementerian informasi dan informatika (Kemkominfo) menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyampaikan literasi pandemi,
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah lewat kementerian informasi dan informatika (Kemkominfo) menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menyampaikan literasi pandemi, khususnya terkait pentingnya vaksinasi lewat tausiyah.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Usman Kansong di webinar Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi di Kalangan Milenial Muslim, Sabtu (4/9/2021).
Sebagaimana diketahui, vaksinasi hingga saat ini masih terkendala karena banyaknya kabar hoaks sehingga pelaksanaannya belum optimal.
Dirjen Kominfo berujar, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2020 telah menetapkan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 di Indonesia.
Semua diwajibkan untuk melakukan penanggulangan penyebaran virus sesuai peraturan perundang-undangan.
Oleh karena itu menurutnya kerja sama antar kementerian/Lembaga pemerintah sangat diperlukan dalam menangani pandemic, salah satunya lewat program vaksinasi.
Baca juga: Soal Bocornya NIK Jokowi di Sertifikat Vaksin, Menkes Sebut Datanya Sudah Dirapikan dan Ditutup
“Berdasarkan keputusan Kementerian Kesehatan, saat ini pemerintah telah menetapkan 6 jenis vaksin covid-19 yakni vaksin yang diproduksi Bio Farma, Astra Zeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer dan Sinovac,” ujarnya.
Usman mengatakan yang menjadi masalah atau kendala pelaksanaan vaksinasi, selain karena kendala teknis adalah karena adanya kendala internal atau keyakinan setiap individu yang berbeda-beda terkait vaksin.
Menggandeng MUI sebagai lembaga yang berbasis agama untuk menyukseskan program vaksinasi menurutnya sangat dibutuhkan.
“Diharapkan peran Lembaga agama ikut turut membangun literasi untuk menekan dan mencegah pandemi covid-19. Bisa dengan cara memberikan tausiyah atau pencerahan yang mendorong masyarakat untuk mau divaksin,” ujarnya.
Berdasarkan survei hampir 72 persen masyarakat Indonesia percaya kepada seruan atau tausiyah dari tokoh agama.
Selain itu, MUI disebutnya memiliki jaringan hingga ke tingkat desa/kelurahan di seluruh Indonesia yang akan mudah dalam memberikan literasi kepada umat dalam urusan vaksinasi.
"Diharapkan konten yang dihasilkan dapat menyentuh hati masyarakat dan meningkatkan kesadaran untuk vaksin," ujarnya.
Dalam kerjasamanya, Kominfo bersama MUI juga akan menggelar webinar serta membuat konten untuk mengedukasi pentingnya vaksinasi yang membidik kalangan milenial.
Dengan kegiatan ini vaksinasi diharapkan bisa berjalan optimal 100 persen, sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali dalam rangka membangkitkan sektor ekonomi.
“Kominfo juga sudah melakukan diseminasi melalui berbagai kanal media baik online maupun offline mengenai vaksin untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok. Sehingga bangsa Indonesia bisa bangkit kembali,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.