Lektor Tunanetra Misa Agung Paus Fransiskus Bacakan Kitab Injil pada Ibadah Natal Nasional 2024
Dustin Bernadus dipilih menjadi pembaca injil dari Yohanes 1:5-2:2 di depan belasan ribuan umat kristiani yang hadir.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dustin Bernadus, seorang pemuda disabilitas yakni penyandang tunanetra ditunjuk menjadi lektor atau pembaca kitab injil dalam ibadah Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena GBK, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (28/12/2024).
Dustin Bernadus dipilih menjadi pembaca injil dari Yohanes 1:5-2:2 di depan belasan ribuan umat kristiani yang hadir.
Baca juga: Panitia Natal Nasional 2024 Minta Maaf Tak Bisa Tampung Semua Jemaat di Indonesia Arena
Terlihat Dustin Bernadus mengenakan kemeja batik berwarna dasar hitam dengan motif bunga-bunga berwarna cokelat.
Dustin Bernadus berdiri di depan mimbar dan langsung membacakan firman dalam kitab suci injil dengan huruf braille. Terlihat pula di belakang Dustin sebuah layar besar yang tertuliskan firman tersebut.
Baca juga: Kawasan GBK Padat Merayap Jelang Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
Terlihat jemaat yang hadir pun khusyuk mendengarkan firman yang dibacakan oleh Dustin Bernadus.
Adapun inti dari firman tersebut yakni agar umat kristiani tidak melakukan dosa dan juga menceritakan kuasa Yesus Kristus untuk pendamaian dosa para umat kristiani.
Untuk informasi, Dustin Bernadus juga merupakan lektor dalam Misa Agung bersama pimpinan umat katolik seluruh dunia Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Kamis (5/9/2024) lalu.
Dikutip dari Kompas.com, ini menjadi momen bersejarah bagi Dustin Bernadus karena bisa berkesempatan menjadi liturgi bersama Paus Fransiskus.
Dustin Bernadus mengaku ia sangat kaget dan juga perasaannya berkecamuk.
Ia pun mengaku sempat stres karena merasa tertekan dan ingin menampilkan yang terbaik.
Apalagi, Dustin Bernadus akan tampil di depan ratusan ribu orang.
“Ini jujur ya, menjelang hari H. Saya betul-betul stres. Jujur, stres banget. Karena, itu saya terdoktrin dengan, ‘Wow, yang menyaksikan saya ini banyak lho. Saya mesti berikan yang terbaik’, ‘Aduh, saya takut salah baca, takut artikulasi enggak jelas, intonasi asal’, gitu,” lanjutnya.
Dustin kemudian mengubah pola pikirnya agar tak lagi grogi jelang misa akbar tersebut.
"Caranya, ya saya beranggapan, saya sedang pelayanan di gereja saya, di hadapan ratusan orang, bukan puluhan ribu, atau jutaan jemaat. Maka, saya harus menampilkan terbaik. Jadi, enggak usah berpikir, yang menonton saya itu puluhan ribu orang, bahkan jutaan orang. Saya hanya berpikir, saya sedang berada di gereja saya, sedang pelayanan, itu saja, dan relaks,” ujar Dustin Bernadus.
Baca juga: Thomas Djiwandono Ungkap Makna Tema Perayaan Natal Nasional 2024: Suatu Kesederhanaan
Dustin Bernadus mengatakan, ia hanyalah alat yang dipakai Tuhan dan meminta orang-orang agar tidak membanggakan dirinya usai misa tersebut digelar.
“Saya cuma mau bilang, please, jangan banggakan saya. Sekali lagi saya tekankan, jangan banggakan saya. Saya ini hanya alat yang dipakai Tuhan. Saya ini enggak bisa apa-apa. Saya ini masih banyak kurangnya. Saya cuma mau bilang, banggakan Tuhan. Tanpa campur tangan Tuhan, saya tidak bisa seperti ini. Tidak bisa di titik ini. Dan tidak bisa membaca selancar itu. Jadi pesan saya, banggakan Tuhan. Jangan banggakan manusia,” tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.