Sebut Andika Perkasa Berpeluang Jadi Panglima TNI, Effendi Simbolon Pernah Bahas soal Masa Jabatan
Anggota DPR RI, Effendi Simbolon, pernah membahas soal masa jabatan KSAD Andika Perkasa jika terpilih menjadi Panglima TNI.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, mengungkapkan kandidat kuat Panglima TNI selanjutnya pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Seperti diketahui, Hadi akan memasuki masa pensiun pada November 2021 nanti.
Terkait pengganti Hadi, Effendi meyakini KSAD Jenderal Andika Perkasa akan menjadi Panglima TNI selanjutnya.
"Insya Allah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumat (3/9/2021), dilansir Tribunnews.
Sebelumnya, Effendi pernah membahas soal masa jabatan Andika Perkasa jika terpilih menjadi Panglima TNI.
Baca juga: Harta Kekayaan Letjen Dudung Disebut Jadi Pengganti KSAD Andika Perkasa, Punya Utang Rp 400 Juta
Baca juga: Sebut Jenderal Andika Berpeluang Jadi Panglima TNI, Dukungan Effendi Simbolon Mewakili Siapa?
Hal ini disampaikannya pada Juni 2021 lalu saat mengungkapkan calon terkuat pengganti Hadi.
Jika penunjukan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI dilakukan tepat saat Hadi pensiun, maka jabatannya akan tergolong singkat.
"Kalau misalnya Presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan (Juli) harus dilakukan pergantian (Panglima TNI)" ujarnya, Selasa (15/6/2021), dilansir Tribunnews.
Sebagai informasi, menurut Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, usia pensiun prajurit TNI adalah 58 tahun.
"Prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi perwira, dan 53 (lima puluh tiga) tahun bagi bintara dan tamtama," bunti Pasal 53 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Sesuai aturan tersebut, Andika Perkasa yang lahir pada 21 Desember 1964 akan memasuki masa pensiun pada November 2022.
Hal ini berarti Andika hanya menjabat selama satu tahun jika nanti ia terpilih sebagai Panglima TNI.
Mengenai pernyataan Effendi yang menyebut Andika Perkasa berpeluang menjadi Panglima TNI, anggota DPR RI lainnya mengungkapkan hal lain.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Christina Aryani, menyebut semua kepala staf angkatan memiliki peluang yang sama untuk memimpin TNI.
Apa yang disampaikan Christina tersebut merujuk pada UU Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 13 ayat 4 yang berbunyi, "Jabatan Panglima sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan."
Baca juga: KSAD Andika Perkasa Terima Sertifikat Tanah Daerah Latihan TNI AD di Urut Sewu Kebumen
Baca juga: Soal Calon Penglima TNI, Politikus Demokrat Nilai Kinerja Andika Perkasa Sangat Menonjol
"Saya berpendapat untuk saat ini ketiga kepala staf punya peluang yang sama, karena berdasarkan ketentuan UU TNI yang bisa menjadi Panglima TNI adalah kepala staf atau pernah menjadi kepala staf," kata Christina, Senin (6/9/2021), dilansir Tribunnews.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemegang hak prerogatif, belum mengirimkan nama calon Panglima TNI hingga saat ini.
Karena itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP, Muhammad Iqbal, meminta agar Jokowi segera mengirim nama calon.
Mengingat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun.
"Kami meminta kepada Presiden agar secepatnya mengirimkan nama calon Panglima TNI yang akan menggantikan Pak Hadi Tjahjanto ke DPR agar segera bisa diproses."
"Siapapun nantinya yang akan memimpin TNI, apakah dari AL, AD ataupun AU, yang terpenting seorang panglima TNI harus mempunyai integritas dan visi ke depan untuk membangun TNI yang profesional dan siap menjawab tantangan pertahanan di masa datang yang semakin dinamis," terang Iqbal.
Profil KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa
Sebelum menjadi KSAD, Andika Perkasa sebelumnya menduduki jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Mengutip Kompas.com, ia dilantik menjadi Pangkostrad pada Juli 2018.
Karier Andika meroket sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai presiden.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Minta Oknum Anggota Segera Kembalikan Uang Pendidikan TNI AD yang Dikorupsi
Baca juga: Kabar Putra Korban Heli Jatuh Didatangi KASAD Jenderal Andika Perkasa: Ga Usah Pulang, Perintah Saya
Pada 2014, ia ditarik menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Dua tahun kemudian, ia menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura, berpangkat Letnan Jenderal.
Ia lalu menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD di awal tahun 2018.
Tak berselang lama, Andika dilantik menjadi Pangkostrad.
Empat bulan setelahnya, Andika menjabat sebagai KSAD pada November 2018.
Andika Perkasa memiliki banyak gelar di belakang namanya, yakni S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., hingga Ph.D.
Mengutip Tribun Jabar, Andika diketahui mengenyam pendidikan S1 Jurusan Ekonomi di universitas dalam negeri.
Ia kemudian melanjutkan studi S2 dan S3-nya di luar negeri.
Andika merupakan lulusan The George Washington University.
Tak hanya itu, ia juga pernah menempuh studi di National Defense University, Norwich University, dan Harvard University.
Baca juga: Profil Praka Dirhamsyah, Anggota TNI yang Jadi Korban Serangan Brutal Teroris KKB Papua
Baca juga: Adu Kuat Calon Panglima TNI, Menanti Hak Prerogatif Presiden
Pada 2020 lalu, Andika menerima Medali Kehormatan dari Pemerintah Amerika Serikat, Medali the Legion of Merit, degree of Commander.
Dikutip dari tniad.mil.id, medali tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan AS.
Medali itu disematkan secara langsung oleh Jenderal James C Mc Conville. dalam Upacara Resmi Penyambutan di Whipple Field, Arlington, AS pada 30 Januari 2020.
Diketahui, medali tersebut diberikan karena Andika Perkasa, dalam masa jabatannya sebagai KSAD, telah memberikan pengabdian luar biasa dan memperkuat hubungan Angkatan Darat Indonesia dan AS.
Upaya Andika tersebut memberikan kontribusi positif bagi stabilitas keamanan kawasan Indo Pasifik.
Tak hanya itu, atas inisiatif Andika, telah dimulai pertukaran latihan satuan pada November 2019 dan pengiriman satuan TNI AD yang lebih besar untuk berlatih di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Louisiana, AS.
Latihan tersebut digelar pada November 2020.
Andika juga memberikan dukungan bagi penguatan kerja sama satuan Helikopter Apche, Skuadron 11/Serbu Penerbad dengan US Army 16 Combat Aviation Brigade.
Baca berita Calon Panglima TNI lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reza Deni/Chaerul Umam/Vincentius Jyestha Candraditya, Tribun Jabar/Widia Lestari, Kompas.com/Yoga Sukmana)