TNI dan IDI Bahas Percepatan Vaksinasi Dalam Penanganan Pandemi Covid-19
Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah hal di antaranya terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya dalam program
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerima audiensi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih dan Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Selasa (7/9/2021).
Dalam pertemuan tersebut dibahas sejumlah hal di antaranya terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya dalam program vaksinasi nasional.
Dalam pertemuan tersebut Hadi menjelaskan bahwa saat ini TNI masih terus mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendukung pemerintah dalam program vaksinasi nasional.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Tingkat Mobilitas Masyarakat RI Lebih Rendah dari Malaysia dan Vietnam
Hadi mengatakan sebanyak 10 ribu vaksinator TNI telah disebar ke berbagai penjuru Indonesia untuk melaksanakan serbuan vaksin di daerah-daerah yang menjadi prioritas, baik karena zonasi maupun karena penyelenggaraan even nasional seperti PON XX di Papua Oktober nanti.
Ia mengatakan hal yang menjadi tantangan saat ini adalah ketersediaan dan kelancaran distribusi vaksin.
Selain itu, kata dia, masih dibutuhkan banyak tenaga vaksinator untuk mengakselerasi kecepatan vaksinasi secara nasional.
"Kesadaran masyarakat untuk vaksinasi yang semakin tinggi harus disertai dengan ketersediaan vaksin dan akses vaksinasi yang sebesar-besarnya,” kata Hadi dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Presiden Targetkan Kasus Aktif Covid-19 Bisa di Bawah 100 Ribu pada Akhir September 2021
Menurut Hadi vaksinasi menjadi salah satu upaya untuk mengubah pandemi menjadi endemi.
Selain itu, kata dia, disiplin protokol kesehatan, penguatan kapasitas respon (3T), dan tracing kontak erat juga menjadi kunci untuk memutus penularan.
Ia mengatakan TNI dan Polri sudah mengerahkan tenaga tracer namun demikian pelaksanaan tes cepat antigen tetap membutuhkan tenaga kesehatan.
“Tentunya dibutuhkan kerja sama dan partisipasi semua komponen bangsa untuk melaksanakan misi kemanusiaan ini guna menyelamatkan bangsa Indonesia dari serangan musuh berupa Covid-19 ini," kata dia.
Hadi berharap agar IDI dengan anggotanya di seluruh Indonesia dapat menjadi kekuatan dalam program vaksinasi nasional maupun program penanganan lainnya.
Selain itu ia juga berharap relawan IDI membantu tracing kontak erat
Hal itu karena menurutnya di beberapa wilayah saat ini masih kurang dalam tracing kontak erat.
Baca juga: Syarat Wajib Ikuti Ujian SKD CPNS Termasuk Tes Covid-19, Ini Daftar Harga RT-PCR dan Test Antigen
Sementara itu, Daeng berharap IDI dan TNI dapat selalu mengembangkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi khususnya dalam program tersebut agar pandemi dapat segera dikendalikan.
“Kami dari IDI siap bersama-sama dan bahu membahu dengan TNI untuk berkolaborasi dengan mempercepat tracing dan vaksinasi. Karena dengan dua hal ini dilakukan bersama maka cita-cita untuk menjadi endemik akan segera tercapai,” kata Daeng.
Dalam pertemuan tersebut Hadi didampingi oleh Asops Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Madsuni, dan Kapuskes TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono.
Sedangkan Daeng didampingi oleh Wakil Ketua Umum 1 Moh Adib Khumaidi, Wakil Ketua Umum 2 Slamet Budiarto, Wakil Ketua Umum 3 Prasetyo Widi Buwono, Ketua EMT IDI Lucky Tjahjono, dan Mayjen TNI (Purn) dr. Ben Yura Rimba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.