Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baku Tembak KKB - TNI di Papua, Pimpinan MPR: Tumpas Penyuplai Senjata  

Jazilul Fawaid harap pendekatan yang dilakukan mengatasi konflik di Papua lebih holistik dan canggih sehingga KKB dapat ditumpas sampai akarnya.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Baku Tembak KKB - TNI di Papua, Pimpinan MPR: Tumpas Penyuplai Senjata  
Tribun-Papua.com/ Ridwan Abubakar
Satu di antara kelompok kriminal bersenjata di Pegunungan Papua Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Meski Tekena Tembak Kondisi Prada Ansar Tidak Mengkhawatirkan, https://papua.tribunnews.com/2021/09/13/meski-tekena-tembak-kondisi-prada-ansar-tidak-mengkhawatirkan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baku tembak kembali terjadi antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua

Kasus terbaru di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021), mengakibatkan seorang anggota TNI mengalami luka tembak bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar. 

Baku tembak tersebut dilaporkan berlangsung hingga sekitar empat jam mulai pukul 09.00 hingga 13.15 WIT. 

Baca juga: Tekena Tembakan KKB di Papua, Kondisi Prada Ansar Tidak Mengkhawatirkan

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyayangkan peristiwa kontak senjata yang menyebabkan anggota TNI tertembak dan pembakaran fasilitas umum di Papua

”Saya harap pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi konflik di Papua lebih holistik dan lebih canggih sehingga KKB di Papua dapat ditumpas hingga ke akar-akarnya,” kata Gus Jazil dalam keterangannya, Selasa (14/9/2021). 

Gus Jazil yang juga anggota Komisi III DPR meminta agar TNI-Polri mengungkap pemasok senjata ke KKB

”Menurut saya akar yang harus kita cari, satu di antaranya adalah jejaring mereka harus diputus. Termasuk jaringan untuk mendapatkan senjata,” tuturnya. 

Baca juga: Kronologis KKB Bakar Puskesmas dan Bank di Kiwirok Pegunungan Bintang Papua

BERITA REKOMENDASI

Menurutnya, konflik yang berkepanjangan dan selalu berulang di Papua menunjukkan kurang canggihnya aparat dalam pemetaan lapangan sekaligus memitigasi dan mengantisipasi setiap gerakan KKB

Dalam hal suplai senjata dan jenis senjata yang dipakai KKB, tidak mungkin senjata yang dipakai diproduksi di Papua.  

”Mereka bukan kelompok yang terlalu besar, mestinya TNI yang sedemikian besar bisa menumpas ini sampai ke akar-akarnya sehingga tidak terus muncul setiap tahun, setiap musim. Salah satunya mencari otak dan penyuplai senjata darimana mereka mendapatkan senjatanya,” tuturnya. 

Baca juga: Loyal dan Mengerti Keinginan Jokowi, Jenderal Andika Perkasa Dinilai Tepat Jadi Panglima TNI

Disisi lain, dalam menangani persoalan di Papua juga harus dilakukan dengan pendekatan lain, yakni pendekatan kemanusiaan, kebudayaan, dan kesejahteraan. 

Pendekatan tersebut sebagaimana yang dilakukan Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 


”Itulah yang saya sebut pendekatannya harus holistik, haru menyeluruh,” kata Gus Jazil.

Diketahui, konflik senjata tersebut terjadi antara personel Pos Kiwirok Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo dan aksi pembakaran fasilitas umum serta pemukiman warga. 

Personel Pos Pamtas Yonif 403/WP yang mengalami luka tembak di lengan kanan atas nama Prada Ansar. Ia tertembak dua butir amunisi menembus tulang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas