Legislator PDIP Meyakini Menjalankan Nilai-nilai Pancasila akan Menghindari Masuknya Paham Radikal
Rahmad meyakini dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila akan mengindari masuknya paham-paham radikal.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks pegawai Kimia Farma berinisial S alias MT yang diduga terlibat kelompok terorisme diduga termasuk dalam pengurus jaringan Jamaah Islamiah (JI).
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo mengatakan paham-paham radikal bisa menyasar kepada siapapun.
Rahmad menekankan pentingnya dalam membumikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dan ajaran Pancasila.
Mulai dari unit terkecil dalam keluarga, bermasyarakat, organisasi, dalam pemerintahan termasuk perusahaan-perusahaan BUMN.
"Proses ini harus menjadi gerakan tidak hanya sebatas membumikan sehari dua hari, tapi harus berlangsung dalam setiap kesempatan. Bagaimana nilai-nilai Pancasila itu bisa kita jalankan dan kita ejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Rahmad saat dihubungi Tribunnews, Selasa (14/9/2021).
Rahmad meyakini dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila akan menghindari masuknya paham-paham radikal.
Dia menilai perlunya ada rasa memperkuat rasa kebangsaan, tak hanya dalam masyarakat tapi juga seluruh kementerian ataupun lembaga.
Rahmad menghormati proses hukum oknum pegawai Kimia Farma yang diduga terlibat aktivitas terorisme.
"Kita serahkan kepada mekanisme hukum, yang penting adalah kita antisipasi bagaimana kita memperkuat kebangsaan kita," ujarnya.
Sebagai informasi, tim Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya menangkap 4 orang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah pada Jumat (10/9/2021) kemarin. Mereka adalah MEK, S alias MT, SH dan AR.
Keempatnya ditangkap terpisah di daerah Bekasi. Adapun keempatnya kini telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: Polri Minta Penangkapan Teroris di Bekasi Tak Dikaitkan dengan Tempatnya Bekerja
Pegawai Kimia Farma Ditangkap Kasus Terorisme
PT Kimia Farma Tbk membenarkan jika salah satu karyawannya sempat diamankan Densus 88 di Bekasi Utara, Jumat (10/9/2021) lalu, karena diduga terlibat aksi terorisme.