Mengenal Vaksin Johnson & Johnson, Dosis hingga Gejala yang Ditimbulkan
Berikut ini ulasan mengenai Johnson & Johnson, mulai dari dosis hingga gejala yang ditimbulkan pasca vaksin.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia telah kedatangan vaksin Johnson & Johnson pada Sabtu (11/9/2021).
Vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui skema bilateral.
“Indonesia untuk pertama kalinya menerima vaksin Johnson & Johnson berjumlah 500 ribu dosis,” kata Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono pada konferensi pers secara virtual, Sabtu (11/9).
Di tahap awal ini vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan ke daerah aglomerasi di pulau Jawa yang masih rendah cakupan vaksinasinya.
Berbeda dengan jenis vaksin lainnya, Johnson & Johnson hanya membutuhkan satu kali suntikan.
Sebelumnya, perusahaan Johnson & Johnson telah mengumumkan bahwa Food and Drug Administration (FDA) AS telah mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk COVID-19 dosis tunggal vaksin, yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies of Johnson & Johnson.
Vaksin ini dapat diberikan pada individu yang berusia 18 tahun ke atas.
Baca juga: Vaksin Johnson Akan Didistribusikan ke Wilayah Aglomerasi
Baca juga: Tiba di Indonesia, Kenali Efek Samping Vaksin Sekali Suntik Johnson and Johnson
Lantas, berapa dosis yang diberikan?
Dikutip dari laman resmi Johnson & Johnson, data menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 satu suntikannya menghasilkan aktivitas yang kuat dan persisten terhadap varian Delta dan varian lainnya yang menyebar dengan cepat.
Selain itu, data menunjukkan bahwa daya tahan respons imun berlangsung setidaknya selama delapan bulan.
Data dari analisis sampel daerah yang diperoleh dari peserta vaksin menunjukkan bahwa vaksin single-shot Johnson & Johnson menghasilkan aktivitas antibodi penetralisir terhadap varian Delta pada tingkat yang lebih tinggi.
Dalam uji coba ENSEMBLE, vaksin Covid-19 dosis tunggal Johnson & Johnson 85 persen efektif melawan penyakit parah/kritis dan menunjukkan perlindungan terhadap rawat inap dan kematian.
Mengutip WHO, SAGE merekomendasikan penggunaan Janssen Ad26.CoV2.S sebagai satu dosis (0,5 ml) yang diberikan secara intramuskular.
Gejala Vaksin Johnson & Johnson