Percepat Kekebalan Kelompok, Wapres Ingin Masyarakat Sudah Divaksin Semua Akhir 2021
Pemerintah ingin mempercepat proses vaksinasi terutama untuk yang (dosis) pertama dan yang (dosis) kedua, untuk mengejar kekebalan kelompok.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa dan Bali telah mengalami penurunan level dari 4 menjadi 3.
Syarat dari penurunan level PPKM ini, selain dipengaruhi oleh penerapan protokol kesehatan, data kasus harian Covid-19 dan positivity rate, juga ditentukan oleh terciptanya kekebalan kelompok di masyarakat.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan dukungan pemerintah terkait percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
Hal itu agar kekebalan kelompok di Indonesia dapat terbentuk.
“Pemerintah ingin mempercepat proses vaksinasi terutama untuk yang (dosis) pertama dan yang (dosis) kedua, untuk mengejar kekebalan kelompok. Karena kita ingin kalau bisa akhir 2021 Desember ini, sudah semua tervaksin, sehingga kita bisa memperoleh immunity (imunitas),” ujar Ma’ruf Amin saat memberikan keterangan pers usai meninjau Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), di The Media Hotel and Towers, Jakarta, Selasa (14/09/2021).
Baca juga: Menkes: Tahun Depan Beli Vaksin Booster Covid-19 di Apotek Layaknya Beli Obat
Pemerintah sendiri, dikatakan Wapres, memiliki target dalam menentukan penurunan kembali level PPKM.
Apabila PPKM akan diturunkan dari level 3 ke level 2, maka 50 persen dari jumlah populasi masyarakat di suatu daerah harus sudah tervaksin Covid-19.
Sedangkan, untuk penurunan dari level 2 ke level 1, 70 persen dari total populasi harus sudah mendapatkan vaksinasi.
Untuk itu, vaksinasi merupakan faktor penting dalam pengendalian PPKM di berbagai wilayah di Indonesia.
“Vaksin ini menjadi satu di antara penentu untuk turunnya level,” terang Wapres.
Baca juga: Menkes Jabarkan Tiga Varian Baru Covid-19: Varian Lambda, Varian Mu dan Varian C.1.2
Terkait ketersediaan vaksin, Wapres menjelaskan pemerintah telah mendatangkan jumlah yang cukup untuk diberikan kepada 77 persen dari total masyarakat.
Namun, dia juga melihat bahwa proses pemberiannya memerlukan waktu yang tidak sedikit, sehingga sebagai upaya akselerasi pemberian vaksinasi ini, diperlukan kontribusi dari berbagai pihak selain dinas-dinas kesehatan.
“Tapi memang proses vaksinasinya itu memerlukan waktu. Sehingga, pemerintah mengerahkan disamping dinas-dinas dari kesehatan, kemudian TNI, kemudian Polri, BKKBN, dan dibantu juga oleh berbagai kalangan lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga lain seperti yang hari ini juga saya melihat itu oleh ILUNI UI kerja sama dengan Media Grup,” urai Wapres.
Menutup keterangan persnya, Wapres kembali mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan sentra-sentra vaksinasi yang ada untuk memperoleh vaksinasi Covid-19. Sebab, imunitas masyarakat merupakan prioritas pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.
“Kita benar-benar menjaga supaya imunitas masyarakat ini terjaga walaupun memang Covid belum hilang sama sekali. Itu target dari pemerintah,” pungkas Wapres.
Baca juga: 10 Mahasiswa UNS yang Bentangkan Poster Sambut Presiden Jokowi Akhirnya Dibebaskan
Sebagai informasi, dalam rangka mendukung program percepatan vaksinasi, ILUNI UI bekerja sama dengan 10 ARVI yang terdiri dari RSCM, RS Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, RS PON, RS Soeharto Herdjaan, RSKO Jakarta, RS Persahabatan, RSJ Harapan Kita, RSAB Harapan Kita, dan RSK Dharmain, didukung Bakti Kominfo menyelenggarakan sentra vaksinasi dengan target 2.000 orang peserta per hari.
Adapun lrogram ini dilaksanakan pada 22 Juli sampai dengan 17 September di The Media Hotels and Towers, Jakarta.
Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat juga membuka layanan vaksin untuk anak-anak berusia minimal 12 tahun, peserta lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.
Adapun beberapa jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna.