Anak Indonesia di Bawah Bayang-bayang Dampak Negatif Gadget, Pengamat: Mayoritas Tanpa Pengawasan
Pegiat Pendidikan Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Kangsure Suroto menilai, dampak negatif dari penggunaan gadget menjadi hal yang mengkhawatirkan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Sektor pendidikan menjadi satu sektor yang begitu terdampak oleh pandemi Covid-19.
Proses belajar mengajar 'dipaksa' dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan perantara gawai atau gadget.
Pegiat Pendidikan Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Kangsure Suroto menilai, dampak negatif dari penggunaan gadget menjadi hal yang mengkhawatirkan.
Menurutnya, dampak gadget dengan segala bentuk konten di dalamnya, mulai dari game hingga media sosial, lebih mengerikan ketimbang aspek ketinggalan pelajaran.
Kangsure menyebut tidak adanya pembelajaran tatap muka membuat psikis anak-anak terganggu karena setiap hari menghadapi gadget.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Minta Komite Sekolah Pantau Penerapan Prokes saat PTM Terbatas
Ia meyakini mayoritas anak-anak tidak diawasi penggunaan gadgetnya.
"Saya kira kalau disurvei, dugaan saya, hampir 80 persen teman anak-anak di rumah ini bukan orangtua, tapi gadget," ungkap Kangsure dalam program diskusi Overview Tribunnews.com, Kamis (9/9/2021) lalu.
Apalagi, lanjut Kangsure, gadget menjadi prasyarat pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Artinya yang dulu tidak mengenal itu, kemudian dipaksa oleh keadaan untuk mengenal itu," ungkapnya.
Meski ada manfaatnya, Kangsure menilai mudarat yang ditimbulkan juga sebanding.
Baca juga: Cara Tasya Kamila Mendidik Buah Hati: Batasi Waktu Bermain Gadget, Selektif Pilih Konten
"Antara manfaat dan mudaratnya itu kok saya menilai sebenarnya berimbang, karena (penggunaan gadget) relatif tidak dikendalikan."
"Anak di rumah, orangtua bekerja, dipegangi HP, padahal mereka belum bisa mengendalikan untuk memilih mana yang bermanfaat mana yang tidak," ungkap Kangsure.
Menjadi Tidak Toleran
Lebih lanjut, Kangsure menyebut ketika anak-anak sudah terganggu dengan keberadaan gadget, media sosial, dan lain-lain, membuat anak dapat kehilangan kecerdasan sosialnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.