Anak Indonesia di Bawah Bayang-bayang Dampak Negatif Gadget, Pengamat: Mayoritas Tanpa Pengawasan
Pegiat Pendidikan Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK), Kangsure Suroto menilai, dampak negatif dari penggunaan gadget menjadi hal yang mengkhawatirkan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
"(Gadget) ini berdampak pada kecerdasan sosial, kecerdasan emosional yang dimiliki anak."
"Anak-anak akhirnya menjadi tidak toleran, karena terlalu asik dengan bermain gadget tadi," ungkap Kangsure.
Selain itu, kata Kangsure, kecerdasan emosional sang anak relatif terganggu.
"Artinya justru itu menurut saya lebih mengerikan ketimbang dampak akademis," ujarnya.
Oleh sebab itu Kangsure menyambut positif mulai diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah daerah seiring turunnya kasus Covid-19.
Kangsure mendukung kembalinya sekolah tatap muka dengan penyesuaian protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Penggunaan Gadget dan Medsos Terlalu Lama Bisa Bikin Cemas dan Depresi
Vaksinasi Usia Pelajar
Sementara itu demi mendukung kembalinya pembelajaran tatap muka, pemerintah Indonesia sudah melakukan program vaksinasi usia pelajar, 12-17 tahun.
Pemerintah menargetkan vaksin pada 26.705.490 orang di rentang usia ini.
Hingga Rabu (15/9/2021) pukul 12.00 WIB, data Kementerian Kesehatan (Kemkes) mencatat dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diterima oleh 3.182.584 orang (11,92 persen).
Sedangkan dosis kedua diterima oleh 2.192.071 orang (8,21 persen).
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.