Menlu: Indonesia Terima 2.632.500 Dosis Vaksin dari AS dan 968.360 Dosis dari Prancis
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengabarkan Indonesia telah terima 2.632.500 dosis vaksin dari AS dan 968.360 dosis dari Prancis
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
Sebagai informasi, pengiriman ini merupakan pengiriman tahap kedua dari total komitmen Prancis kepada Indonesia, yakni sebesar 3 juta dosis vaksin.
Retno menyebut, do sharing dari Amerika Serikat dan Prancis ini mencerminkan kuatnya kemitraan antara Indonesia dengan kedua negara tersebut.
Ini juga merupakan wujud komitmen semua negara untuk berkolaborasi menghadapi pandemi Covid-19.
Baca juga: Cara Daftar PeduliLindungi bagi WNI dan WNA yang Vaksin di Luar Negeri
"Ini mencerminkan kuatnya kemitraan dengan Indonesia, juga merupakan wujud komitmen semua negara untuk berkolaborasi menghadapi pandemi," tambah Retno.
Selain itu, kata Retno, kedatangan vaksin jalur do sharing ini juga membuktikan bahwa upaya diplomasi Indonesia dalam rangka menggalang solidaritas global memberikan manfaat untuk rakyat.
Untuk itu, mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia, Retno mengucapkan terima kasih kepada AS dan Prancis.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih apresiasi tinggi kepada AS dan Prancis, terima kasih atas persahabatan dan solidaritasnya," kata Retno.
Sehingga, menurut Retno, do sharing sangat penting dilakukan dalam mengatasi situasi darurat pandemi seperti pada waktu ini.
Baca juga: Tolak Vaksinasi, Prajurit AS Bisa Kena Sanksi
Apalagi pasokan vaksin global masih langka dan kesenjangan akses vaksin masih sangat terasa.
"Do sharing sangat penting dalam mengatasi situasi darurat pandemi saat ini, di mana pasokan vaksin global masih langka, saat di mana kesenjangan akses vaksin masih lebar," terang Retno.
Menurut informasi dari Retno, WHO juga menyampaikan pentingnya do sharing.
WHO menyebutkan tiga langkah luar biasa yang diperlukan saat ini untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin.
"Arti penting do sharing juga disampaikan Dirjen WHO pada 5 September lalu, saat bertemu dengan Menteri Kesehatan Negera G20 yang menyebutkan tiga langkah luar biasa yang diperlukan untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin saat ini," terang Retno.
Baca juga: 80 Persen Warga Sumbermulyo Bantul telah Divaksinasi
Ketiga langkah tersebut, yakni:
1. Pertukaran antrian antar negara yang tingkat vaksinasi tinggi dan rendah termasuk dengan Covax Facility ini.
2. Mempercepat realisasi do sharing.
3. Transfer teknologi untuk mendukung produksi vaksin di kawasan lain.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.