Polisi Akan Ambil Tindakan Tegas Terukur Terhadap 4 DPO Teroris Poso Jika Tak Serahkan Diri
Rudy Sufahriadi mengimbau kepada para DPO tersebut agar segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tegas terukur di lapangan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya masih memburu empat daftar pencarian orang (DPO) teroris Poso usai pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora ditangkap dalam kondisi tewas atas insiden baku tembak, Sabtu kemarin.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengimbau kepada para DPO tersebut agar segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tegas terukur di lapangan.
"Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan," kata Rudy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9/2021).
Keempat DPO teroris Poso yang hingga kini masih menjadi buruan satgas Madago Raya adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae Alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Baca juga: Pimpinan Teroris MIT Ali Kalora Tewas Tertembak, Mahfud MD Harap Masyarakat Tetap Tenang
Diketahui, telah terjadi kontak tembak antara Satuan Tugas Madago Raya Polda Sulawesi Tengah dari team Sogili-2 dengan Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso.
Baca juga: Profil Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Sosok di Balik Tewasnya Ali Kalora, Pernah Hampir Ditembak Teroris
Insiden kontak tembak itu terjadi pada Sabtu (18/9/2021) sekitar pukul 18.00 WITA di daerah Desa Astina, Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.
Baca juga: Jenazah Pimpinan MIT Ali Kalora Tiba di Palu Dikawal Brimob, Evakuasi Sempat Terhambat Medan Sulit
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, dari insiden kontak tembak itu, dua DPO teroris Poso berhasil ditangkap dalam kondisi tewas, satu di antaranya adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora yang dikenal sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
"Akibat kontak tembak tersebut telah tertembak dua DPO teroris Poso atas nama Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Ikrima alias Jaka Ramadhan alias Rama dalam kondisi meninggal dunia di TKP," kata Rudy.
TKP kontak tembak itu sendiri berada kurang lebih 5 kilometer dari TKP pegunungan Desa Buana Sari, Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.
TKP tersebut merupakan tempat terjadinya baku tembak yang juga menewaskan DPO teroris atas nama Abu Alim alias Ambo meningal dunia pada 17 Juli 2021 lalu.
Dari insiden baku tembak dengan Ali Kalora itu, Rudy mengatakan, Satgas Madago Raya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga milik Ali Kalora.
"Barang bukti berupa satu pucuk senjata api laras panjang jenis M.16 diduga milik Ali Kalora, dua buah ransel, satu buah bom Tarik, satu buah bom bakar dan lainnya," ucapnya.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengungkapkan dengan ditangkapnya 2 DPO teroris Poso ini, maka DPO teroris Poso yang masih dalam pencarian tim Satgas Madago Raya tersisa 4 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.