Giring Tak Rela Anies Jadi Capres 2024, Relawan: Kalau PSI Kami Tidak Heran
Ketua Umum Jaringan Mileanis 24, Muhammad Ramli Rahim, mengaku biasa saja dengan kritik yang dilontarkan eks vokalis band Nidji itu.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Relawan pendukung Anies Baswedan, Mileanis 24, menanggapi santai kritikan tajam yang disampaikan Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha kepada Anies.
Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanis 24, Muhammad Ramli Rahim, mengaku biasa saja dengan kritik yang dilontarkan eks vokalis band Nidji itu.
"Terkait kritik Giring Ganesha terhadap Anies, kalau PSI kami tidak heran, karena mereka memosisikan diri sebagai partai sekitar Ibu Kota."
"Jadi meskipun pengurus pusat ya pasti kritiknya ke Anies, tidak jauh-jauh amat," ungkap Ramli kepada Tribunnews.com, Selasa (21/9/2021).
Baca juga: Giring Ganesha Panen Bully Netizen Setelah Ngaku Tak Rela Anies Jadi Presiden RI di 2024
Sementara itu, lanjut Ramli, hampir tidak pernah terdengar PSI mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun para menteri.
"Kita tidak pernah mendengar PSI mengkritik Pak Jokowi atau menteri-menteri, kita sangat jarang mendengar."
"Kritik dari PSI buat kita di Mileanis ya biasa aja," sambungnya.
Ramli menyebut apa yang baik untuk Anies menjadi tidak baik untuk PSI.
"Dan apa yang tidak baik buat Anies, justru baik untuk PSI, begitulah kiranya," ungkap Ramli.
Baca juga: Giring PSI: Anies Baswedan Bukan Contoh Orang yang Bisa Atasi Krisis
Soal Capres 2024
Ramli juga menanggapi pendapat Giring yang "tak rela" jika Gubernur DKI Jakarta itu maju jadi calon presiden 2024.
"Kalau persepsi Anies jangan sampai jadi presiden, ya iyalah dari dulu (PSI) mengkritik dan membenci Anies, masa orang dibenci mau dijadikan presiden, ya wajar kalau melakukan itu," ungkapnya.
Menurut Ramli, jika memang Anies jelek, tidak baik, tidak melakukan apapun di Jakarta, masyarakat pasti juga tidak akan memilih Anies kalau memang tidak bagus.
"Sesuatu yang tidak bagus tidak perlu ditakuti, kalau seorang pemain bola striker misal tidak berbahaya nggak perlu ditakutin, kalau dia tidak punya skill yang bagus ya tidak perlu ditakuti," ungkapnya.
Menurut Ramli, PSI kerap memberi respons yang bertolak belakang dengan realita.
"Buat kami kalau PSI menganggap Anies jelek dan tidak bagus, tidak punya persepsi, ya tidak usah takut."
"Tapi kan yang disampaikan PSI hampir selalu berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di lapangan, ya begitu lah kiranya," ungkap Ramli.
Baca juga: Survei Capres di Pamasuka: Prabowo, Anies dan Ganjar Bersaing Ketat
Kritik Pedas Giring
Sebelumnya diberitakan Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha melontarkan kritikan cukup tajam kepada Anies.
Salah satunya, Anies dianggap gagal mengatasi krisis.
Giring menilai dalam situasi krisis, seorang pemimpin sejati harus berupaya keras untuk menyelamatkan rakyat.
"Gubernur Anies bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis," ujar Giring, Senin (20/9/2021), dikutip dari video yang diunggah Twitter PSI.
Namun selama krisis akibat pandemi Covid-19, Giring menilai Anies tidak tepat dalam membelanjakan uang rakyat.
Giring menyebut, uang rakyat justru digunakan Anies untuk kepentingan pribadi, seperti ngotot menggelar Formula E di Jakarta.
“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai Calon Presiden 2024."
"Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” kata Giring.
Baca juga: Kronologi Kasus Lahan Munjul yang Bikin Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Ikut Diperiksa KPK
Giring menegaskan, uang muka acara Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.
“Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi."
"Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan,“ ungkap Giring.
Giring menyebut, lebih ironis lagi saat Anies mengaku tidak punya dana untuk mengatasi Covid-19 dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jakarta.
“Saya percaya, kejujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis."
"Situasi genting akibat pandemi ini memerlukan keterbukaan dan transparansi."
"Karena hanya dengan itu kita bisa mengidentifikasi masalah dengan benar dan mencari jalan keluar dari krisis,” kata Giring.
Baca juga: KPK Apresiasi Pendemo Tuntut Pengusutan Dugaan Korupsi Proyek Formula E di DKI Jakarta
Giring juga menilai sosok Anies Baswedan tidak tepat untuk digadang maju dalam Pilpres 2024.
“Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024."
"Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” kata Giring dalam video tersebut.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)