Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas Perempuan Minta Polri Usut Tuntas Kasus Meninggalnya Nakes Suster Gabriella di Papua

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani meminta pihak Polri mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap tenaga kesehatan di Papua.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komnas Perempuan Minta Polri Usut Tuntas Kasus Meninggalnya Nakes Suster Gabriella di Papua
Tribun Medan/HO
Elly Bidana, Komandan KKB Papua yang menyerang Tenaga Kesehatan di Papua 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani meminta pihak Polri mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap tenaga kesehatan di Papua.

Penyerangan ini mengakibatkan Suster Gabriella Meiliani yang bertugas di Puskesmas Kiwirik meninggal dunia.

"Menyikapi penyerangan yang terjadi di Puskesmas Kiwirik yang mengakibatkan meninggalnya Suster Gabriella Meiliani dan 10 nakes lainnya terluka, meminta Pemerintah khususnya Kepolisian Republik Indonesia mengusut secara tuntas kasus penyerangan tersebut," ujar Andy melalui keterangan tertulis, Selasa (21/9/2021).

Selain itu, Andy menilai pemerintah wajib melindungi para tenaga kesehatan ketika bertugas.

"Menjamin perlindungan terhadap nakes sebagai pekerja kemanusiaan dalam bekerja di wilayah-wilayah khusus serta memastikan korban dan atau keluarganya mendapatkan santunan, biaya pengobatan dan pemulihan," kata Andy.

Andy mengingatkan bahwa dalam Konvensi Jenewa Pertama tanggal 12 Agustus 1949 menyatakan pentingnya perlindungan terhadap tenaga medis di wilayah konflik.

Proses Evakuasi Gabriela, tenaga medis korban KKB di Distrik Kiwirok
Proses Evakuasi Gabriela, tenaga medis korban KKB di Distrik Kiwirok (Kapolres Pegunungan Bintang For Tribun Papua)

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Jenewa melalui UU No. 59 Tahun 1958 tentang Ikut Serta Negara Republik Indonesia  dalam Seluruh Konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949.

Baca juga: Menkes Berduka, Nakes Gabriella Meilani Gugur oleh Serangan Brutal KKB Papua

Berita Rekomendasi

"Penyerangan yang mengakibatkan kematian, luka-luka dan menyebar ketakutan terhadap tenaga kesehatan dalam situasi pandemi Covid-19 maupun dalam situasi konflik merupakan aksi kejahatan luar biasa," ucap Andy.

Tenaga kesehatan, menurut Andy, merupakan pekerja kemanusiaan yang dibutuhkan dalam berbagai situasi.

Sehingga seharusnya mendapatkan perlindungan khusus  termasuk dalam situasi konflik bersenjata.

Seperti diketahui, seorang tenaga kesehatan perempuan di Papua bernama  nama Suster Gabriella Meiliani meninggal akibat serangan dan pembakaran Puskesmas Kiwirok pada  Jumat 17 September 2021.

Serangan tersebut  mengakibatkan 10 nakes lainnya mengalami luka-luka. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas