Puan Maharani Ajak Warga Bergotong Royong Saling Bantu Percepat Proses Vaksinasi
Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak warga untuk bergotong royong dan saling bahu membahu mempercepat proses vaksinasi di Tanah Air.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak warga untuk bergotong royong dan saling bahu membahu mempercepat proses vaksinasi di Tanah Air.
Menurutnya, bantuan dari masyarakat akan semakin mempercepat kemungkinan Indonesia terbebas dari virus corona.
Apalagi hingga saat ini seluruh dunia masih terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Tinjau Vaksinasi 1.000 Warga di Kelurahan Tanah Sereal
"Apakah kemudian virus ini akan segera hilang dari negara kita? Belum ada yang bisa menyatakan bahwa akan hilang. Karena di dunia, negara yang ada di luar negeri pun kondisinya seperti ini. Makanya kita harus sama-sama bergotong royong, saling bantu, bahu membahu untuk bisa mempercepat proses vaksinasi ini," ujar Puan, ketika meninjau vaksinasi Covid-19 di Lapangan Jagung, Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Ketua DPR RI Ingatkan Warga Virus Corona Masih Ada dan Nyata
Puan mengatakan pemerintah bersama pihak-pihak terkait terus berupaya mempercepat program vaksinasi.
Dia mencontohkan beberapa hari lalu sempat meninjau program vaksinasi di Kota Serang, Banten.
"Beberapa waktu lalu saya bersama presiden ke kota Serang, Banten, kemarin saya berada di Tangerang untuk percepatan program vaksinasi. Ini semua kami lakukan adalah agar Indonesia negara tercinta bisa segera terbebas dari virus corona," ungkapnya.
Politikus PDI Perjuangan tersebut pun mengimbau agar Camat dan Lurah setempat dapat mendorong seluruh warganya segera divaksinasi.
Sebab berdasarkan perbincangan Puan dan Lurah setempat bernama Suharti didapati ada warga yang tak mau divaksin karena termakan hoaks.
"Ada warga yang tidak mau divaksinasi nggak?" tanya Puan ke Suharti.
"Banyak bu. Alasannya mereka ada yang takut, kemudian yang punya penyakit komorbid memang tidak bisa tapi kita sudah sarankan. Yang takut ini paling banyak kena hoaks misalnya pergantian dari Sinovac ke AstraZeneca waktu itu, kalau disuntik menjadi langsung sakit gitu," jawab Suharti.
Namun, Suharti memaparkan sosialisasi dan pendekatan yang dilakukan pihaknya bersama bantuan dari pemerintah berhasil membuat warga akhirnya mau divaksin.
"Tapi kita sudah banyak memberikan sosialisasi kepada warga kita. Sehingga di Kelurahan Tanah Sereal, dari sebelas kelurahan, capaiannya tertinggi juga," kata Suharti.