Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fraksi PKS Minta Pemerintah Evaluasi Komersialisasi Kebun Raya

Kerja sama pengelolaan empat kebun raya dengan pihak swasta dinilai berpotensi menyimpang dari tujuan utama pendirian kebun raya itu sendiri.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Willem Jonata
zoom-in Fraksi PKS Minta Pemerintah Evaluasi Komersialisasi Kebun Raya
Tribunnews.com/Dodi Esvandi
Suasana Lapangan Astrid di komplek Kebun Raya Bogor pada Kamis (29/4/2021). PT Mitra Natura Raya yang kini dipercaya mengelola Kebun Raya Bogor tengah mengebut program revitalisasi di Kebun Raya Bogor. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto meminta Kepada pemerintah untuk mengevaluasi kerja sama pengelolaan empat kebun raya dengan pihak swasta. 

Menurutnya kerja sama itu berpotensi menyimpang dari tujuan utama pendirian kebun raya yaitu pusat konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah dan jasa lingkungan. 

Tiga fungsi pertama merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi acuan bersama seluruh kebun raya di dunia. 

Karena itu berbagai kegiatan dan program pengembangan kebun raya Indonesia harus selalu berpegang pada kelima tugas dan fungsi kebun raya yang sekaligus sebagai marwah (harga diri) kebun raya. 

Baca juga: Tak Perlu Jauh-jauh ke Jepang, Bunga Sakura Mekar Bisa Dilihat di Kebun Raya Cibodas

Baca juga: Legislator PKS Ingatkan Kementerian dan Lembaga Beri Performa Terbaik Mengoptimalkan Anggaran

"Pemerintah harus berpikir masak untuk mengkomersialisasikan kebun raya nasional kita.  Jangan sampai gagasan untuk mendapatkan untung melalui eksploitasi aspek wisata kebun raya malah menuai buntung," kata Mulyanto, kepada wartawan, Minggu (26/9/2021). 

Menurut Mulyanto, pemerintah juga harus konsisten menjaga tugas dan fungsi kebun raya untuk konservasi, penelitian dan pendidikan. 

Baca juga: Fraksi PKS Minta Ada Kanal Aduan Responsif dan Solutif Soal BSU Pekerja

Berita Rekomendasi

Hal itu merupakan tugas yang berat dan penting karena Indonesia adalah negara yang terletak di garis khatulistiwa dengan keragaman hayati yang sangat kaya.  

"Sebagaimana diamanatkan oleh Konstitusi kita, yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Menjaga Kekayaan SDA yang dikuasai oleh negara," ujar Mulyanto. 

Mulyanto menambahkan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) harus mempertimbangkan masukan dari para ahli, terkait dampak dari komersialisasi kebun raya ini. 

Baca juga: Ratusan Warga Kota Bogor Berolahraga di Ring 5 Stadion Pakansari, Prokes dan Pengamanan Masih Ketat

"Pemerintah jangan kehabisan ide dalam pengembangan aspek konservasi, riset dan pendidikan kebun raya apalagi dengan mengorbankan visi jangka panjangnya untuk keuntungan jangka pendek yang tidak seberapa," ucapnya. 

Sebelumnya diketahui BRIN, melakukan kerjasama pengelolaan empat kebun raya kepada pihak swasta.


Dengan kerjasama ini pengelolaan Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Bali akan diserahkan ke PT. Mitra Natuna Raya (MNR) 

Nantinya pihak MNR akan memaksimalkan fungsi wisata dan pendidikan kebun raya dengan berbagai atraksi hiburan.

MNR akan menyiapkan  tur kebun raya malam hari, sebagaimana di Singapura dengan memanfaatkan lumina  tenaga laser.  

"Meminta BRIN berhati-hati melakukan kerjasama pengelolaan ini. Jangan sampai aset bangsa yang sudah berusia 2 abad ini rusak hanya karena kepentingan komersil sesaat," pungkas Mulyanto. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas