Mengenal Pencak Silat, Seni Bela Diri Warisan Budaya asal Indonesia yang Diakui UNESCO
Mengenal Pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia dan sudah diakui dunia dan merupakan seni bela diri yang menggabungkan olahraga dengan seni
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pencak silat adalah salah satu warisan budaya di Indonesia.
Warisan budaya Indonesia yang dikenal di dunia tidak hanya batik dan angklung.
Pencak silat termasuk dalam bidang olahraga yang mengajarkan ilmu bela diri khas nusantara yang mendunia.
Selain itu, pencak silat merupakan seni bela diri yang menggabungkan olahraga dengan seni.
Dikutip dari bobo.grid.id olahraga bela diri merupakan salah satu tradisi khas Indonesia yang sudah ada sejak zaman dulu.
Pencak silat diajarkan secara turun temurun dan menjadi salah satu budaya Indonesia.
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dunia pada 12 Desember 2019.
Penetapan UNESCO dilakukan dalam sidang ke-14 Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bogota, Columbia.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian, Asal Mula Penemuan, Ciri-Ciri, hingga Cara Berkembang Biak Virus
Baca juga: Mengenal Sistem Peredaran Darah pada Burung, Berikut Prosesnya
Selain itu, silat merupakan tradisi yang diturunkan secara lisan, dari guru ke muridnya.
Hampir tiap daerah di Nusantara memiliki tokoh pendekar silat kebanggaan.
Dikutip dari Buku Siswa Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 4 Globalisasi (2018) oleh Angi St. Anggari, dkk pencak silat memiliki gerakan unik yang mengalir dengan koreografi layaknya tarian.
Setiap gerakan pencak silat mengandung filosofi.
Hal ini membuat pencak silat menjadi salah satu ilmu bela diri yang menarik minat dunia.
Negara angoota Persekutuan Pencak Silat Antar-Bangsa atau Persilat saat ini telah mencapai 47 negara.
Selain itu, di belahan dunia yang berbeda terdapat berbagai jenis olahraga bela diri yang juga dipelajari di Indonesia.
Jenis olahraganya yaitu karate dari jepang, taekwondo dari Korea, Capoeira dari Brasil dan Muay Thai dari Thailand.
Globalisasi memberikan kemungkinan mudahnya pertukaran ilmu, termasuk ilmu bela diri.
Penetapan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO menjadi bentuk pengakuan dunia terhadap arti penting bagi seni bela diri khas Indonesia.
Sebagai generasi penerus, kita mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan pencak silat dengan cara mempelajarinya.
Baca juga: Mengenal Padi sebagai Makanan Pokok Masyarakat Indonesia, Berikut Tahap Pertumbuhannya
Baca juga: Peduli Terhadap Lingkungan dengan Mengenal Tanaman Obat Kencur, Kunyit, Jahe dan Cara Menanamnya
Pencak silat memiliki teknik dasar yang meliputi kuda-kuda dengan pola langkah, pukulan, dan tangkisan.
Kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap dari kedua kaki dalam keadaan statis.
Teknik kuda-kuda digunakan untuk mendukung sikap pasang pencak silat.
Selain itu, kuda-kuda digunakan sebagai latihan dasar pencak silat untuk memperkuat otot-otot kaki.
Adapun jenis kuda-kuda sebagai berikut:
1. Kuda-kuda tengah
Kuda-kuda tengah dilakukan dengan cara kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki.
Selain itu, juga dapat dilakukan dengan posisi serong.
Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut sekitar 30 derajat.
2. Kuda-kuda depan
Kuda-kuda depan dilakukan dengan cara salah satu kaki berada di depan sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan.
Posisi kedua telapak kaki membentuk sudut sekitar 90 derajat.
3. Kuda-kuda samping
Posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk.
Posisi kedua telapak kaki sejajar mmebntuk sudut sekiatr 60 derajat.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang teknik kuda, kita dapat bertanya langsung kepada guru yang berpengalaman.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Materi Sekolah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.