Korban Pelecehan Seksual di KPI Jalani Tes Psikis Keempat di RS Polri
Hasil dari rangkaian tes psikis ini akan dijadikan tolak ukur atau alat pembuktian dari terjadinya dugaan pelecehan seksual yang dialami MS.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MS, korban pelecehan seksual di lingkungan kerja KPI Pusat akan menjalankan tes psikis alias kejiwaan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (28/9/2021) pagi ini.
Anggota kuasa hukum MS, Muhammad Mu'alimin mengatakan, kliennya akan mendatangi ruang Psikiatri Forensik RS Polri pada pukul 10.00 WIB.
Ini merupakan tes psikis ke-empat yang dijalani MS pasca mengalami pelecehan seksual dan perundungan.
"MS ke RS Polri jam 10.00 WIB, pemeriksaan Psikiatri Forensik untuk yang ke-4 kalinya," tulis Mu'alimin kepada Tribunnews.com melalui pesan singkat, Selasa (28/9/2021).
Mu'alimin mengatakan, hasil dari rangkaian tes psikis alias kejiwaan ini akan dijadikan tolak ukur atau alat pembuktian dari terjadinya dugaan pelecehan seksual yang dialami MS.
"Hasilnya untuk alat pembuktian dampak dari adanya tindak pidana (pelecehan seksual dan perundungan)," bebernya.
Kedatangan MS ke RS Polri pada pagi ini tidak sendiri.
Baca juga: Usut Dugaan Pelecehan Pegawai KPI, Komnas HAM Kumpulkan Keterangan Delapan Staf KPI
Mu'alimin mengatakan, dirinya akan turut mendampingi kliennya dalam menjalani tes psikis di Rumah Sakit milik Korps Bhayangkara tersebut.
"Ya (MS tidak sendiri), saya yang dampingi," ujarnya.
Sebelumnya, korban pelecehan seksual di lingkungan kerja KPI Pusat, MS telah menjalani tes psikologi atau kepribadian, Kamis (23/9/2021).
Kuasa hukum MS, Muhammad Mu'alimin mengatakan, tes psikologi itu dilangsungkan di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, sekitar pukul 10.00 WIB.
Mu'alimin menyebut, dirinya turut mendampingi MS dalam menjalani tes psikologi tersebut.
"Korban MS hari ini ke Psikolog di salah satu ruangan di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) pukul 10.00 WIB," kata Mu'alimin dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Kamis (23/9/2021).
Lebih lanjut kata Mu'alimin, keperluan tes psikologi ini difasilitasi langsung oleh Ketua KPI Pusat Agung Suprio.
Hal ini bertujuan guna memberikan bantuan kepada MS agar dapat memulihkan kondisi mentalnya setelah insiden pelecehan dan perundangan yang dialaminya sejak beberapa tahun silam.
"Akses tes psikologi ini merupakan fasilitas bantuan dari Ketua KPI Agung Suprio yang merekomendasikan Psikolog di Kominfo untuk membantu memulihkan mental korban pasca trauma," tuturnya.
Keperluan tes psikologi forensik ini juga kata Mu'alimin untuk menjadi data pendukung guna mengetahui secara pasti kondisi kesehatan psikis MS saat ini.
"Ini pemeriksaan psikologi forensik untuk yang ketiga kalinya guna mendukung pembuktian dan upaya mengungkap fakta terbaru korban dari sisi keadaan psikisnya," ujarnya.