Gerwani dan Stigma Negatif Organisasi Perempuan Indonesia, Sering Dihubungkan dengan G30S 1965
Sejarah Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia), stigma negatif Gerwani yang sering dihubungkan dengan pemberontakan G30S 1965, para Gerwani menjadi tapol.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani adalah organisasi wanita yang aktif di Indonesia pada tahun 1950 hingga era 1960.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1950 dan memiliki anggota sejumlah 650 ribu pada 1957.
Gerwani memiliki hubungan yang kuat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Namun, Gerwani sebenarnya merupakan organisasi independen yang memperhatikan masalah-masalah sosialisme dan feminisme, termasuk reformasi hukum perkawinan, hak-hak buruh, dan nasionalisme Indonesia.
Setelah kudeta 30 September 1965, organisasi Gerwani dilarang dan banyak anggotanya tewas.
Hal ini karena Gerwani dikaitkan dengan G30S.
Para anggota Gerwani yang masih hidup saat orde baru harus menjalani hukuman sebagai tahanan politik (tapol).
Sebagian dari mereka menjalani masa tahanan di kamp tapol selama kurang lebih 14 tahun.
Untuk mengetahui sejarah Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), mari simak rangkuman berikut ini.
Baca juga: Sejarah Hari Kesaktian Pancasila, Dilatarbelakangi oleh Peristiwa Pemberontakan G30S 1965
Awal Berdirinya Gerwani
Gerwani bukan organisasi perempuan pertama di Indonesia.
Organisasi ini dibentuk setelah adanya berbagai perkembangan organisasi perempuan Indonesia.
Poetri Mardika merupakan organisasi perempuan pertama Indonesia pada 1912.
Gerwis, atau versi lama dari Gerwani, didirikan pada bulan Juni 1950 oleh enam serikat organisasi perempuan yang mempunyai berbasis di Pulau Jawa.