Profil Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo yang Mengaku Tersinggung karena Risma Marahi Warganya
Rusli mengaku tersinggung dengan tindakan Risma yang emosional dan menunjuk-nunjuk warganya.
Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo yang mengaku tersinggung dengan aksi Menteri Sosial Tri Rismaharini yang marah-marah kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo.
Dikutip dari laman resmi Pemprov Gorontalo, Sabtu (2/10/2021), Rusli mengaku tersinggung dengan tindakan Risma yang emosional dan menunjuk-nunjuk warganya.
“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang Ibu Menteri, Sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” kata Rusli saat diwawancarai wartawan usai menghadiri acara Survei Indeks Kepuasan Masyarat Terhadap Kinerja Pemerintah bertempat di Hotel Maqna, Jumat (1/10/2021).
Baca juga: Risma Minta Pemda dan Himbara Kerja Keras Pastikan KPM Terima Bansos
Menurut Rusli, sebagai pejabat, Risma semestinya bisa menjaga emosi.
Andaikan pendamping PKH tersebut salah, semestinya dikoreksi tanpa memarahinya di depan umum.
“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” sambungnya.
Dikatakan Rusli, penyebab Risma marah karena pendamping PKH itu menyampaikan adanya nama penerima PKH yang saldonya kosong.
Informasinya, penerima PKH itu sudah dicoret.
“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada Ibu Menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” jelasnya.
Gubernur yang berasal dari Partai Golkar ini mengaku tersinggung dan tidak terima atas tindakan Risma.
“Boleh lah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya meskipun dia pegawai rendahan, tapi manusia juga."
"Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para Dirjen tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima,” ketusnya.
Ia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Risma.
“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di YouTube, di mana-mana, karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” pungkasnya.