Parah, Korban CPNS Bodong Anak Nia Daniaty Hanya Dites Bakat, Ikut Pelantikan Tak Lebih dari 5 Menit
Jadit mengaku dijanjikan sebagai PNS di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang korban dugaan penipuan seleksi CPNS 'jalur prestasi' anak Nia Daniaty akhirnya buka suara.
Pratik dugaan penipuan yang diduga dilakukan Olivia Nathania ini membuat 225 korban geram dan mulai buka suara. Salah satunya korban bernama Jadit. Ia mengungkap proses seleksi ini dilaluinya tes dan berlangsung singkat dengan seseorang yang sudah dipersiapkan untuk menginterview korban.
"Waktu itu sekitar bulan April di Gedung Bidakara, Jakarta kami cuma diminta hadir jam sekian pakai pakaian putih celana hitam layaknya orang dites CPNS. Tapi di sana kita nggak dites sama sekali, saya cuma ditanya kamu punya keahlian bidang apa, kenalin diri kamu dulu. Lalu saya bilang saya keahlian di bidang UMKM," kata Jadit di Polda Metro Jaya, Jumat (1/10/2021).
Saat itu, Jadit dijanjikan sebagai PNS di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta. Selama proses seleksi itu sejumlah keanehan ia alami, namun ia tak menaruh rasa curiga sedikitpun karena yakin prosss itu merupakan bagian dari rekrutmen CPNS yang dijanjikan Olivia.
"Kita dikumpulkan di satu ruangan, lalu pihak yang mengetes ini gak ada sama sekali pakai tanda pengenal dari BKN yang berbaju batik. Tapi peserta saat itu percaya saja karena yakin banget bisa lolos karena ini jalur prestasi," tuturnya.
Baca juga: Namanya Dicatut Kasus CPNS Bodong Anak Nia Daniaty, Menteri Tjahjo Kumolo Minta Waspadai Percaloan
Saat proses tes itu, Jadit mengaku diwawancarai mengenai data diri, keahlian dan seputar latar belakang pendidikan. Saat itu pula para peserta diminta menampilkan bakat yang dimiliki sesuai bidangnya masing-masing.
"Ada tes bakat juga, macam-macam. Ada yang nari, ada yang bisa pidato bahasa Inggris dan lain-lain. Setelah selesai baru ke meja berikutnya, menyerahkan dokumen dan serahkan foto," ungkap Fulan.
Baca juga: Diduga Lakukan Penipuan Berkedok CPNS, Putri Nia Daniaty Ingin Selesaikan Secara Kekeluargaan
Setelah rangkaian itu dilewati para peserta dinyatakan 'lolos tes' untuk kemudian mengikuti acara pelantikan CPNS secara virtual. Pelantikan bodong itu diketahui digelar 8 April 2021 melalui aplikasi Zoom.
Total ada 100 orang peserta yang mengikuti pelantikan tersebut dan diminta memakai baju batik biru ala Korpri. Peserta pun kompak mengiyakan itu dan hadir secara virtual.
Baca juga: Bantah Tuduhan Olivia, Eks Guru SMA yang Jadi Korban Penipuan Rekrutmen CPNS Bodong Beri Klarifikasi
Setelah mendapat undangan dari tim yang diduga bekerja sama dengan Olivia, peserta mengikuti rangkaian pelantikan bodong itu.
Keanehan pun muncul, dalam pelantikan virtual itu itu dihadirkan seolah-olah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik korban yang diduga video itu sudah diedit sedemikian rupa agar bagian-bagian penting acara resmi itu tak ditampilkan dalam pelantikan bodong itu.
"Ada Anies Baswedan juga, tapi anehnya gak disebut sama sekali nama peserta pelantikan dan itu pelantikan apa. Cuma habis nyanyian Indonesia Raya, habis itu selesai dan doa. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," tutur Jadit .
Pelantikan itu hanya berlangsung 3 mejit lebih. Terdengar pula jelas suara Anies Baswedan berpidato saat itu meski tak ditampilkan latar belakang pelantikan agar korban tidak curiga
"Pelantikannya cuma 3 menitan. Memang aneh taoi karena sudah percaya bangeg makanya peserta ikut saja," tandasnya.