Kesaksian Penggali Kubur di Autopsi Ulang: Jasad Tuti Diangkat Duluan, Dilakukan Tertutup
Jasad Tuti Suhartini dan Amalia sendiri sudah dikubur sekitar 45 hari sejak penemuan mayat keduanya di mobil Toyota Aphard.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG -
Polisi akhirnya benar-benar melakukan autopsi ulang kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (2/10/2021) sore. Polisi memasang tenda di atas makan Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu, dan mengerahkan tukang gali kubur.
Lewat autopsi ulang ini polisi ingin mencari fakta dan bukti baru kasus pembunuhan sadis yang dilakukan terencana ini.
Jasad Tuti Suhartini dan Amalia sendiri sudah dikubur sekitar 45 hari sejak penemuan mayat keduanya di mobil Toyota Aphard. Autopsi dilakukan oleh Polda Jawa Barat dan melibatkan tim forensik dari Mabes Polri.
Tuti Suhartini (55) bersama putrinya Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tidak bernyawa di dalam bagasi mobil alphard yang terpakir di garasi rumah, Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021) pagi.
Kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku pembunuhan terhadap kedua korban.
Baca juga: Polisi Autopsi Ulang Jasad Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Subang, Prosesnya Berlangsung 3 Jam
Jasad Tuti dan Amalia diletakkan di atas meja yang sudah disiapkan untuk dilakukan autopsi langsung di lokasi pemakaman.
Saat pengangkatan jenazah dilakukan, kondisi dari jasad keduanya sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
Hal tersebut diungkapkan oleh Waryana seorang penggali kubur yang ditugaskan untuk kembali mengangkat kedua jasad.
Ia beserta lima warga lain menggali dan mengangkat jasad ke atas meja.
Baca juga: UPDATE Kasus Pembunuhan di Subang: Makam Tuti dan Amalia akan Dibongkar hingga Diduga Direncanakan
"Kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat," ucap Waryana kepada wartawan saat selesai menggali kuburan, Sabtu (02/10/2021).
Waryana mengatakan, ia tidak melihat secara langsung proses autopsi yang dilakukan pihak kepolisian, karena setelah menggali dan mengangkat jasad, ia diintruksikan untuk keluar dari tenda yang dipasang di atas kuburan itu.