Ketua MPR Minta Kemdikbudristek Perhatikan Kesiapan Perguruan Tinggi yang Gelar PTM
Ketua MPR RI meminta Kemdikbudristek tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan PTM.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah yaitu Kemdikbudristek melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi untuk terus melakukan pembenahan terkait kesiapan dalam pelaksanaan perkuliahan tatap muka (PTM) di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
"Dikarenakan perkuliahan secara tatap muka di lingkungan kampus harus memiliki pola yang berbeda dengan pembelajaran tatap muka di tingkat TK hingga SMA/SMK," kata Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (5/10/2021).
Mantan Ketua DPR RI ini juga meminta Kemdikbudristek tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan PTM.
Karena harus melalui pertimbangan yang matang disamping memperhatikan kesiapan dari Perguruan Tinggi (PT), baik negeri ataupun swasta.
"PTN/PTS terlebih dahulu harus mempersiapkan pedoman PTM dan meminta agar peraturan atau acuan dasar PTM tidak langsung dilimpahkan ke kampus masing-masing, tetapi berasal dari pusat agar ada kesamaan implementasi PTM," tambahnya.
Baca juga: PTM Terbatas di Depok Sudah Dimulai, Pemkot: Sekolah Langgar Prokes, PTMT akan Dihentikan
Tak hanya itu, Bamsoet juga meminta Kemdikbudristek mendata perguruan tinggi yang telah melakukan PTM.
Juga dengan melakukan pengawasan terhadap perguruan tinggi yang telah melakukan PTM, baik dari kelengkapan infrastruktur, sarana, prasarana, dan kesiapan mahasiswa, dosen, dan seluruh pihak yang terlibat dalam PTM untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
"Pemerintah jangan ragu memberikan sanksi hingga ke penutupan kembali kampus, apabila persyaratan belum dipenuhi ataupun terjadinya pelanggaran protokol kesehatan di lingkungan kampus," jelas Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet meminta pemerintah terus mengakselerasi program vaksinasi covid-19, khususnya kepada kalangan-kalangan yang mulai diharuskan mengikuti aktivitas tatap muka, seperti siswa-siswi, guru, dosen, mahasiswa/i, dan tenaga kependidikan lainnya, guna menciptakan herd immunity yang baik.