Umbar Masa Lalu Moeldoko, Kubu AHY Tidak Takut Dipolisikan Karena Punya Saksi Hidup Bernama SBY
Kubu AHY sudah siap dengan semua konsekuensi yang disampaikan dan memiliki bukti hidup yakni SBY sendiri.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat melakukan konferensi pers "Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat' Vs 'Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril" pada Minggu (3/10/2021).
Dalam kesempatan itu muncul cerita masa lalu Kepala Staf Presiden Moeldoko diumbar ke publik.
Termasuk permintaannya ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk diberikan jabatan tinggi di Partai Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku pihaknya tak takut apabila Moeldoko akhirnya tak terima dan menempuh jalur hukum terkait pernyataan tersebut.
Baca juga: Rusdiansyah Bantah Dimarahi Moeldoko: Faktanya Saya Masih Jadi Kuasa Hukum KLB Deli Serdang
Sebab pihaknya sudah siap dengan semua konsekuensi yang disampaikan dan memiliki bukti hidup yakni SBY sendiri.
"Apa yang kami sampaikan tentu kami sudah siap dengan semua konsekuensinya. Tentunya yang kami sampaikan juga ada buktinya. Bukti hidupnya masih ada yaitu bapak SBY," ujar Herzaky saat wawancara khusus dengan redaksi Tribunnews.com. Selasa (5/10/2021).
Herzaky juga menilai SBY tentu akan lebih di dengarkan pernyataannya di pengadilan daripada Moeldoko karena selama ini selalu jujur dan terbuka ke publik.
"Dan mohon maaf sekali, kalau bapak SBY dan bapak Moeldoko di pengadilan, kira-kira mana pernyataan mana yang lebih didengarkan? Sederhana saja, mana yang selama ini selalu jujur dan terbuka ke publik, dan mana yang sering bermain di ruang gelap. Jadi saksi hidupnya masih ada bapak SBY yang menyampaikan secara langsung kepada kami," ungkapnya.
Selain itu, Partai Demokrat masih meyakini bahwa keadilan dan kebenaran masih akan tetap tegak di bumi Indonesia.
Oleh karenanya, lanjut Herzaky, pihaknya tak akan gentar.
Apalagi SBY pernah berpesan bahwa Partai Demokrat berada di pihak yang benar sehingga tidak boleh gentar.
AHY pun berpesan untuk terus bersuara lantang karena kebenaran dan keadilan di tangan mereka.
"InsyaAllah kami tidak akan gentar, kami akan hadapi. Seperti pesan bapak SBY, kita di pihak yang benar jangan pernah gentar. Seperti pesan Ketum AHY juga, suarakan dengan lantang bagaimanapun kebenaran dan keadilan ada di tangan kita," kata Herzaky.
"Kami di pihak yang benar dan kami masih yakin dengan penegak hukum di Indonesia saat ini bahwa mereka memutus perkara terkait Demokrat akan mengedepankan kebenaran dan keadilan, tidak tergoda oleh bujuk rayu atau oleh uang, atau intimidasi dari penguasa," tandasnya.