Kata Istana soal Tantangan Calon Panglima TNI ke Depan, Singgung Transformasi Pertahanan
Pihak istana angkat suara soal tantangan yang dihadapi calon pengganti Panglima TNI kedepan, singgung upaya tranformasi pertahanan.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun di bulan November mendatang.
Namun, hingga saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mengusulkan siapa nama calon pengganti Panglima TNI.
Menanggapi hal tersebut, Penasehat Kantor Staf Presiden (KSP) Andi Widjayanto memperkirakan Presiden akan mengajukan nama calon panglima maksimal di minggu pertama bulan November.
Baca juga: Percepat Vaksinasi, Wapres Maruf Amin Minta TNI-Polri Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Hal tersebut melihat adanya mekanisme yang harus ditempuh dalam mengajukan nama calon panglima kepada Komisi I DPR RI.
"Presiden bisa saja menyampaikan pengusulannya di minggu pertama November, 7-8 November. "
"Walaupun pak Hadi pensiun di bulan November, tetapi secara administrasi pak Hadi bisa menjabat sebagai panglima TNI sampai 30 November," kata Andi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (5/10/2021).
Menanti usulan Jokowi, Andi membeberkan apa saja tantangan yang dihadapi calon Panglima TNI nantinya.
Baca juga: Mahfud MD: Sekarang TNI Lebih Profesional
Dikatakannya, terdapat beberapa catatan Jokowi menyoroti terkait pembangunan pertahanan negara ke depan.
"Menilik amanat Jokowi 5 Oktober 2021, menurut saya ada beberapa catatan, yang pertama persiapkan diri mengatasi ancaman yang kompleks did dalamnya termasuk pandemi Covid-19," kata Andi.
Lanjut Andi, demi membentuk kekuatan negara yang lebih baik, Jokowi menaruh perhatian adanya transformasi pertahanan.
"Kedua, lakukan transformasi pertahanan untuk membentuk kekuatan pertahanan indonesia."
"Ketiga, melakukan transformasi pertahanan itu geser menjadi investasi pertahanan."
"Terakhir, yang ditekankan Presiden, menjaga pilar-pilar strategis pertahanan Indonesia, pertahanan berlapis, pertahanan dalam negeri, pertahanan berlarut-larut," tambah dia.
Baca juga: Panglima TNI Sematkan Brevet Wing Kehormatan Penerbang untuk Ketua MPR, Ketua DPR, Kapolri dan KSAL
Dari hal tersebut, menurutnya, Jokowi butuh sosok panglima yang punya visi sama dengannya untuk membangun transformasi pertahanan.