Menlu Retno Marsudi Tekankan Tiga Poin Penting Dorong Aksi Kemanusiaan Nasional dan Lokal
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkap tiga poin penting dalam rangka mendorong aksi kemanusiaan nasional dan lokal.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkap tiga poin penting dalam rangka mendorong aksi kemanusiaan nasional dan lokal.
Hal tersebut diungkapkan Retno Marsudi menyikapi konflik, perubahan iklim, dan Covid-19 yang telah menciptakan tantangan kemanusiaan terbesar saat ini, setelah perang dunia berlalu.
Menurut dia, sekira 97 juta orang membutuhkan bantuan mendesak, dimana lebih dari seperempat konflik dunia terjadi di Asia dan Pasifik.
Khusus untuk kawasan Asia dan Pasifik, menurutnya saat ini menampung 4,4 juta pengungsi.
“Dengan latar belakang ini, harapan komunitas kemanusiaan internasional jatuh pada peran penting para aktor kemanusiaan nasional dan lokal,” ujar Menlu saat membuka ‘Konferensi Daerah Tentang Bantuan Kemanusiaan’ pada Rabu (6/10/2021) secara virtual.
Pertama, Menlu menyoroti pentingnya mengedepankan nilai dan kearifan lokal.
Baca juga: PKS Apresiasi Kinerja Kemenlu Manfaatkan Terobosan Diplomasi untuk Pemenuhan Vaksin Covid-19
Menurutnya, nilai-nilai lokal memberikan pemahaman tentang semangat yang melatarbelakangi aksi kemanusiaan itu sendiri.
“Di Indonesia semangat gotong royong masih hidup dan menggelora, semangat ini mendorong masyarakat untuk saling membantu baik di saat senang maupun susah,” ujarnya.
Kearifan lokal memandu para pelaku kemanusiaan dalam memberikan bantuan yang relevan dan sesuai dengan konteks nasional dan lokal.
Tanpa semangat tersebut, bantuan kemanusiaan tidak akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak di tingkat lokal.
Memastikan keterpaduan kearifan lokal dan nilai-nilai lokal dalam pendampingan, menurutnya akan membantu memastikan akses.
Yakni dengan memenangkan hati dan pikiran penduduk yang terkena dampak.
Kedua, Menlu menyoroti pentingnya penguatan kapasitas kemanusiaan di tingkat nasional dan lokal.