Sumbang Gerobak Sayur, Moeldoko Wujudkan Mimpi Sederhana Sudarsih
Tanpa gerobak, wanita sepuh ini harus menggendong sayuran memakai bakul, sambil berkeliling hingga puluhan kilometer.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi seorang wanita berumur 78 tahun seperti Sudarsih, menggendong beban pasti bukan perkara ringan.
Tapi itulah yang harus ia jalani sehari-hari sebagai penjual sayur di Jakarta.
Tanpa gerobak, wanita sepuh ini harus menggendong sayuran memakai bakul, sambil berkeliling hingga puluhan kilometer.
Perjuangan yang berat, demi membiayai hidupnya yang sebatang kara.
“Saya jalan 20 kilometer. Dagang sayuran keliling, digendong,” kata Sudarsih.
Tapi peruntungan Sudarsih berubah ketika berjualan di depan kantor Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang diketuai Moeldoko.
Baca juga: Ketua HKTI: Pertanian Adalah Kekuatan Bangsa dan Bentengnya Negara
Tak tega melihat Sudarsih kepayahan memanggul dagangannya, Moeldoko yang juga Kepala Staf Presiden ini langsung memberikan sebuah gerobak berwarna hijau yang ada di halaman kantor HKTI.
“Kita berikan bantuan, supaya ibu bisa belanja makin banyak untuk dijual lagi. Petani juga jualan tambah banyak. Ibu ringan, petani kita juga ringan,” ucap Moeldoko, Rabu (6/10/2021).
Saking harunya, Sudarsih tak kuasa menahan tangis sambil memeluk para staf HKTI.
“Dari dulu mau dagang ga bisa beli gerobak, sekarang ada yang kasih. Alhamdulilah pak,” ujar Sudarsih penuh haru.
Sehat-sehat ya bu..!