Balitbang Kemhan Luncurkan Buku Warisan Budaya Bernilai Pertahanan Indonesia
Balitbang Kemhan RI meluncurkan Buku berjudul “Warisan Budaya Bernilai Pertahanan (Defense Heritage) Indonesia
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan RI (Balitbang Kemhan RI) meluncurkan Buku berjudul “Warisan Budaya Bernilai Pertahanan (Defense Heritage) Indonesia” di Kantor Balitbang Kemhan, Jakarta pada Rabu (6/10/2021).
Peluncuran buku tersebut dibuka oleh Kabalitbang Kemhan Marsekal Muda TNI Julexi Tambayong dan dihadiri oleh pejabat eselon II Kemhan, para Akademisi, Arkeolog serta Budayawan secara daring maupun luring.
Peluncuran buku tersebut merupakan hasil karya kolaborasi penelitian antara Peneliti Ahli Muda Balitbang Kemhan Gerald Theodorus Lumban Toruan dengan doktor pertahanan perempuan pertama dari Universtias Pertahanan Jeanne Francoise.
Dalam sambutannya Julexi mengatakan Peneliti Balitbang Kemhan telah berhasil mempublikasikan hasil penelitian perorangan tahun 2020 ke dalam sebuah buku.
“Belum pernah ada peneliti Indonesia yang melakukan penelitian Defense Heritage, buku ini adalah buku ilmiah yang bagus untuk terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Julexi dikutip dari laman resmi Kemhan, kemhan.go.id, pada Kamis (7/10/2021).
Julexi menilai buku tersebut juga mampu memberikan pemahaman dasar bahwa Indonesia punya tugas dalam menjaga serta melestarikan objek-objek cagar budaya bernilai pertahanan sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa yang menjadi identitas Indonesia.
Baca juga: Video Aksi Paspampres Lumpuhkan 15 Drone Saat Presiden Jokowi Buka PON Papua, Gimana Cara Kerjanya?
Pada akhir sambutannya Julexi berharap bahwa buku tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam rangka menumbuhkan rasa cinta tanah air dan juga untuk pengembangan pariwisata Indonesia.
Dalam presentasi singkatnya, Gerald mengatakan bahwa selama ini bangsa Indonesia terkungkung dalam stigma bangsa Indonesia adalah bangsa terjajah.
Menurutnya stigma tersebut haruslah diubah menjadi bangsa yang berjuang melawan kolonialisme.
"Dengan hadirnya buku ini membuktikan bahwa Indonesia menolak adanya penjajahan, Warisan Budaya Bernilai Pertahanan (Defense Heritage) menjadi bukti nyata bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang, bukan bangsa terjajah," kata Gerald.
Buku tersebut juga telah mendapat testimoni dari sejumlah tokoh.
Mereka di antaranya Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono, Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya Supartono, Mantan Deputi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kebudayaan LIPI Tri Nuke Pudjiastuti, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI Hilmar Farid.
Selain itu juga Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Mantan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Jeffry A Rahawarin, Sekretaris Balitbang Kemhan RI Brigjen TNI Abdullah Sani, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan RI Periode 2019-2021 Laksamana Pertama TNI Arif Harnanto, Kepala Balai Arkeologi Maluku Bambang Sugianto, Kepala Balai Arkeologi Sumatera Selatan Budi Wiyana, Founder Indo Archeology Irsyad Leihutu, serta Nofa Faridha Lestari dari Indonesia Hidden Heritage.