Irjen Napoleon Bonaparte Buat Surat Terbuka Mengaku Bukan Koruptor dan Diperalat, Ini Respons Polri
Mabes Polri respons surat terbuka Napoleon yang mengaku bukan koruptor serta tengah diperalat oleh seseorang
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irjen Napoleon Bonaparte kembali membuat surat terbuka dari dalam Rutan Bareskrim Polri.
Kali ini, jenderal bintang dua itu mengaku bukanlah koruptor dan tengah diperalat oleh seseorang.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan kasus hukum yang tengah menjerat Irjen Napoleon masih dalam proses penyelesaian oleh penyidik Polri.
"Itu masih proses (pengakuan surat terbuka Napoleon bukan koruptor), masih proses itu semua nanti penyidik yang akan menyelesaikan kasus ini," kata Rusdi kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Densus 88 Segera Serahkan Munarman untuk Jalani Sidang Kasus Dugaan Terorisme
Di sisi lain, Rusdi menyampaikan Polri masih belum berencana untuk melakukan tes kejiwaan kepada Irjen Napoleon.
"Sejauh ini tidak ada (tes kejiwaan Irjen Napoleon)," tutupnya.
Sebagai informasi, terdakwa kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra Irjen Pol Napoleon Bonaparte kembali membuat surat terbuka.
Kali ini, dia mengaku bukanlah koruptor.
Baca juga: Propam Pastikan Usut Dugaan Pelanggaran Etik Irjen Napoleon Terkait Kasus Penganiayaan M Kece
Kuasa hukum Irjen Napoleon, Ahmad Yani membenarkan adanya surat terbuka tersebut. Adapun surat terbuka tersebut bertujuan untuk merespons kasus terkini yang menjeratnya.
Berikut isi surat terbuka Napoleon:
SAATNYA BANGKIT
Saudara-saudaraku sebangsa dan se-tanah air,
Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah dalam diam karena terbelenggu oleh seragamku.. untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan.
1. Hari ini aku berteriak, "AKU BUKAN KORUPTOR" seperti yang dibilang oleh Pengadilan sesat itu.
2. Hari ini aku tunjukkan kepadamu, bukti nyata itu... yaitu pengakuan orang yang telah diperalat untuk menzolimiku.. demi menutupi aib mereka.
3. Namun, tirani ini memang tidak mengenal batas.. bahkan telah berani mulut-mulut kotor itu.
4. Ini saatnya untuk bangkit, menyatakan yang benar itu benar... dan yang salah itu salah, apapun resikonya.
Semoga kita selalu dalam perlindungan ALLAH SWT dan menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan kompeni berambut hitam itu.
Simak Live Talkshow Tribun Series membahas polemik AD/ART Partai Demokrat bersama salah satu pendiri Partai Demokrat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.