Anies Vs Ganjar Bertarung di Pilpres 2024?
Sejumlah lembaga survei menempatkan dua nama baru yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada tiga besar capres 2024.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih lama, 3 tahun lagi.
Namun dua nama baru sebagai bakal calon presiden mulai menguat.
Sejumlah lembaga survei menempatkan dua nama baru yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada tiga besar capres 2024.
Di luar nama Prabowo Subianto sebagai 'capres lama' yang masih masuk tiga besar jika pilpres diadakan saat ini.
Terbaru, survei nasional Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) yang dilansir, Kamis (7/10/2021) kemarin, menyebut Ganjar dan Anies di posisi atas jika Pilpres diadakan saat ini.
Baca juga: Survei SMRC: PDI-P Teratas Ungguli Demokrat dan Golkar Tapi Jumlah Pemilih Menurun
Berikut rangkuman sejumlah lembaga survei dalam beberapa waktu terakhir yang menempatkan Anies dan Ganjar di urutan teratas seperti dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Survei Terbaru SMRC
Dalam survei yang dirilis pada Kamis (7/10/2021) secara daring itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpotensi mendapat suara terbanyak pertama dan kedua bila keduanya maju menjadi calon presiden 2024.
Dalam presentasinya, Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan banyak faktor yang menentukan pemilih dalam hal ini responden memilih seorang calon presiden (capres).
Secara psikologis, pengetahuan tentang calon presiden adalah syarat dasar bagaimana pemilih memilih.
"Pemilih memilih calon A bisa karena hanya tahu A, tidak tahu calon yang lain. Bila pemilih tahu semua calon yang bersaing maka yang menentukan bukan lagi ‘tahu’ tapi faktor lain, termasuk ‘suka’ pada calon," kata Deni saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Survei SMRC Terkait Capres 2024: Prabowo Menurun, Ganjar dan Anies Menguat
Lebih lanjut, kata Deni, dalam kondisi saat ini tingkat pengetahuan publik pada nama-nama tokoh calon presiden belum merata.
“Pada hari H nanti, pemilih akan tahu calon-calon yang maju karena jumlah calon sedikit dan biasanya sama-sama mampu melakukan sosialisasi secara masif. Tidak akan ada perbedaan tingkat tahu calon bagi seorang pemilih,” ucap Deni.
Dalam survei ini, Deni mengatakan kalau pihaknya menemukan apabila responden 'tahu' nama enam calon Presiden.
Mereka yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dimana hasilnya menunjukkan Ganjar konsisten unggul dari calon lain di semua simulasi.
Sementara jika dipersentasekan dalam simulasi semi terbuka dengan 42 nama calon atau tokoh, maka Ganjar mendapat dukungan terbesar sebanyak 24,3 persen.
"Selanjutnya disusul Anies 14,4 persen, Prabowo 11,4 persen, Sandiaga Uno 6,1 persen, Ridwan Kamil 4,2 persen, AHY 3,2 persen," kata Deni.
Lebih lanjut, jika jumlah calon presiden dikurangi menjadi 15 nama maka Ganjar kembali unggul dengan dukungan 28,2 persen.
Disusul Anies 16,5 persen, Prabowo 12,4 persen, Sandi 6,5 persen, Ridwan Kamil 5 persen dan AHY 4 persen.
Nama Ganjar kembali memimpin dalam simulasi pemilihan 8 nama capres.
Gubernur Jawa Tengah itu unggul dengan dukungan 28,7 persen, disusul Anies 20,4 persen, Prabowo 13,6 persen, Ridwan Kamil 6,3 persen, Sandi 6,1 persen, dan AHY 4,7 persen.
Deni menyimpulkan jika pilpres diadakan sekarang dan pemilih sama-sama tahu ketiga calon tersebut maka dalam simulasi tiga nama ini yakni Ganjar akan dipilih dengan angka 43,9 persen, disusul Anies 24,6 persen, dan Prabowo 21,7 persen.
“Keunggulan tajam Ganjar dalam simulasi ini menunjukan bahwa Ganjar lebih mampu menarik pemilih calon-calon selain Prabowo dan Anies,” kata Deni.
Dengan begitu, kata Deni, Ganjar dapat unggul sangat jauh sementara suara untuk Prabowo dan Anies tidak berbeda signifikan secara statistik.
Hal itu mengingat adanya perbedaan di bawah margin of error untuk sampel yang tahu ketiga nama tokoh tersebut sebesar kurang lebih 4 persen.
"Bila Ganjar tidak maju maka persaingan antara Anies dan Prabowo akan ketat," beber Deni.
Namun jika dilihat dari tren, Anies memiliki peluang yang lebih baik dari Prabowo.
Alasannya Anies lebih mampu menarik pemilih di luar pemilih Prabowo.
2. Lembaga Survei Charta Politika
Lembaga Survei Charta Politika merilis survei terkait elektabilitas tokoh yang layak menjadi presiden.
Hasil survei dengan simulasi elektabilitas tokoh yang mencakup banyak nama menunjukan nama Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi yang kemudian disusul oleh nama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Para responden diberikan pertanyaan “Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?”.
“Dari banyak sekali nama yang kita uji ini, pola pertama dipimpin oleh Ganjar Pranowo dengan 16,2 persen, kedua Prabowo Subianto dengan 14,8 persen, yang ketiga Anies Baswedan dengan 14,6 persen,” kata Yunarto dalam konferensi pers, Kamis (12/8/2021).
3. Survei LSI
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei soal elektabilitas calon presiden (capres) di 2024.
Ada sejumlah nama besar yang menempati tiga besar: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
"Capres veteran ya Pak Prabowo saat ini memilik elektabilitas yang paling tinggi 23,5 persen," kata Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby disiarkan secara virtual, Kamis (17/6/2021).
Sementara itu, Adji menambahkan untuk Ganjar Pranowo memiliki persentase elektabilitas sebesar 15,5 persen.
"Anies Baswedan 13,8 persen, Sandiaga Uno 7,6 persen, dan ada nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 5,3 persen," tambahnya.
Adjie mengatakan metode dalam survei ini menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 responden dan margin of error lebih kurang 2,9 persen.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka responden menggunakan kuisoner.
4. Survei IPI
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait sosok calon presiden (capres) pilihan masyarakat terkini.
Hasilnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati urutan pertama.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan Ganjar yang memperoleh 15,7 persen dibayangi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi kedua yang tak jauh perolehannya yakni 14,6 persen.
Kemudian di posisi ketiga ada Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan perolehan 11,1 persen. Selanjutnya ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dengan 10,0 persen.
"Adalah empat nama teratas dan relatif berimbang sebagai capres pilihan saat ini. Nama-nama lain yang cukup didukung namun lebih sedikit antara lain Sandiaga Uno dan AHY. Tapi antara Ganjar dan Anies beda tidak signifikan," ujar Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk 'Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran' sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (4/5/2021).
Dia mengatakan bahwa persentase pemilih Ganjar dan Anies sama-sama cenderung stabil atau tidak berbeda jauh dibandingkan hasil survei sebelumnya.
"Mas Ganjar meskipun sering peringkat pertama, tapi suara tidak naik dibanding survei sebelumnya. Anies juga demikian suaranya stabil," ungkap Burhanuddin.
5. Survei IPO
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan unggul dalam survei elektabilitas yang dilangsungkan lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Dalam survei yang dilangsungkan pada 2-10 Agustus lalu, Anies memperoleh persentase 18,7% atau unggul dibandingkan 19 tokoh potensial lainnya.
"Survei kali ini misalnya kami ukur ada 20 nama tokoh, yang kami ukur elektabilitasnya terkait perspektif publik. Nama muncul pertama kali masih teratas Anies Baswedan 18,7%, disusul oleh Ganjar Pranowo 16,5%, Sandiaga Uno 13,5%, AHY 9,9%," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Pandemi dan Konstelasi Politik 2024", Sabtu (14/8/2021).
Menurut dia, ada hal yang menarik pada survei kali ini dibandingkan survei sebelumnya yang digelar April 2021.
Pasalnya, nama Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto justru berada di urutan kelima setelah AHY.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com/Kontan.co.id
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.