Yudi Latif: Pandemi Covid-19 Tuntut Kepemimpinan Transformatif
Krisis pandemi Covid-19 telah mengakselerasi digitalisasi serta menuntut adanya transformasi kapasitas kepemimpinan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krisis pandemi Covid-19 telah mengakselerasi digitalisasi serta menuntut adanya transformasi kapasitas kepemimpinan.
Pemimpin masa depan harus memiliki pemahaman perkembangan digital serta mampu melakukan kolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut disampaikan oleh pemikir kebangsaan Yudi Latif saat menjadi narasumber secara hybrid pada Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) Angkatan 9, dengan topik ‘Pengantar Ekonomi Nasional Menuju Kesejahteraan Sosial’ pada tema besar ‘Menyongsong Era Transformasi dan New Normal, Menuju Generasi Baru Kepemimpinan Indonesia’, Selasa, 5 Oktober 2021.
“Krisis pandemi Covid-19 juga telah memaksa generasi muda untuk bertransformasi dalam menghadapi situasi dan peluang yang berkembang saat ini. Anak muda harus memiliki keyakinan positif untuk optimis dan percaya diri terhadap kapasitas yang dimiliki untuk meraih kesuksesan," kata mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini dalam keterangan yang diterima Jumat (8/20/2021).
Menurut Yudi, dalam berbangsa dan bernegara komunitas masyarakat harus memegang teguh moralitas publik (moral capital).
Baca juga: Tingkatkan Kepemimpinan Perempuan di Sektor Publik dan Swasta
"Dengan demikian, kita juga dapat bersama-sama keluar dari pandemi dengan sebuah semangat kebajikan dan normalitas baru dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik."
Moralitas publik yang dimaksudkan Yudi merujuk pada nilai-nilai fundamental pendiri bangsa yang mana harus menjadi dasar dari perubahan dan transformasi yang akan dilakukan.
Sehingga negara dan aktor-aktor pemimpin di era transformasi dapat mewujudkan 2 kesejahteraan bersama yang merata dan berkelanjutan.
"Selaras dengan itu negara harus dapat dikelola dengan benar sehingga masyarakat dapat hidup harmoni, bahagia, sejahtera dan penuh dengan rasa aman."
“Menjadi pemimpin yang baik saja tidak cukup, tetapi harus dimanifestasikan di dalam komunitas dan institusi, sehingga membawa perubahan menuju tata kelola negara sejahtera,”ujarnya.
Kader Bangsa Fellowship Program adalah pertemuan dan pelatihan pemimpin muda yang dimulai sejak tahun 2011 di mana para pesertanya adalah pemimpin muda dari berbagai latar belakang profesi dan aktivitas.
Tema yang diusung di Angkatan 9 ini adalah 'Menyongsong Era Transformasi dan New Normal, Menuju Generasi Baru Kepemimpinan Indonesia' diselenggarakan secara online mulai dari tanggal 4-8 Oktober 2021.
Untuk angkatan 9 peserta berjumlah 100 pemimpin muda dan memiliki rentang usia 25-35 tahun berasal dari Aceh sampai Papua.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.