Solusi Mendikbudristek bagi Guru Honorer yang Tak Lulus Seleksi Formasi PPPK Tahap Pertama 2021
Mendikbudristek Nadiem Makarim sebut lulusnya 173.329 guru honorer menjadi PPPK merupakan historis yang membanggakan bagi Bangsa Indonesia.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengumumkan sebanyak 173.329 guru honorer lulus formasi pada ujian pertama.
Mereka akan diangkat manjadi Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Di ronde pertama dari 322.665 formasi yang dilamar oleh guru, 173.329 formasi tersebut telah terpenuhi," ujar Nadiem, dalam Pengumuman Hasil Seleksi Kopempetensi Guru ASN PPPK yang disiarkan kanal Kemendikbud RI, Jumat (8/10/2021).
"Jadinya dengan ronde pertama baru saja ronde pertama ini, 173.329 guru honorer akan diangkat menjadi PPPK," tambahnya.
Baca juga: Tidak Lolos Seleksi Kompetensi PPPK Guru Tahap I? Masih Ada Tahap Selanjutnya yang Dapat Diikuti
Nadiem pun mengatakan, bahwa dalam ronde pertama penerimaan PPPK ini telah terisi formasi sebesar 53,7 persen.
Ia pun menyebut, bahwa lulusnya 173.329 guru honorer menjadi PPPK ini merupakan historis yang membanggakan bagi Bangsa Indonesia.
"Saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada yang 173.328 guru honorer yang sekarang sudah mendapatkan formasi, yang akan diangkat menjadi PPPK," ucap Nadiem.
Menurut Nadiem, guru honorer yang sudah lolos passing grade tapi tidak lolos, bisa mengikuti gelombang selanjutnya tanpa mengikuti tes lagi.
"Bagi yang sudah lolos passing grade, mereka punya opsi. Mereka bisa mengikuti registrasi ronde kedua dan ketiga tanpa mengambil tesnya ulang," ujar Nadiem.
Baca juga: Gagasan Vaksin Booster Dosis Ketiga untuk Guru Tetap Jalan, Ini Alasan Wali Kota Bekasi
Meski begitu, guru yang tetap ingin mengikuti tes kembali juga diperbolehkan dan mereka memiliki kesempatan meningkatkan nilainya.
"Tetapi kalau mereka ingin mencoba mendapatkan angka yang lebih tinggi, itu juga diperbolehkan. Mereka boleh mengambil tesnya lagi untuk punya kesempatan mendapatkan angka yang lebih tinggi lagi. Sehingga ranking mereka dalam seleksi formasi menjadi lebih tinggi," ucap Nadiem.
Nadiem mengatakan pilihan tersebut dikembalikan kepada para guru honorer yang sudah lolos passing grade.
"Jadi itu adalah opsi bagi yang lolos passing grade. Tapi kalau dia sudah percaya diri dengan angka sebelumnya dan ingin ikut registrasi ronde kedua. Dia tidak perlu mengambil tes seleksi lagi. Itu adalah keputusan dari masing-masing guru honorer," katanya.
Nadiem menjelaskan bagi guru honorer yang tidak lolos seleksi formasi pertama ini, tak perlu khawatir.