Solusi Mendikbudristek bagi Guru Honorer yang Tak Lulus Seleksi Formasi PPPK Tahap Pertama 2021
Mendikbudristek Nadiem Makarim sebut lulusnya 173.329 guru honorer menjadi PPPK merupakan historis yang membanggakan bagi Bangsa Indonesia.
Editor: Theresia Felisiani
Menurutnya, pemerintah akan membuka kesempatan lagi bagi guru honorer yang tidak lulus formasi untuk ikut tes pada ronde kedua dan ketiga pada tahun ini.
Baca juga: Masih Ada Guru Berhonor Rp 100 Ribu, Nadiem Makarim Mengaku Sedih: Ini PR Besar Pemerintah
"Dan bagi yang tidak lolos passing grade dan formasi, jangan khawatir. Karena bisa mengambil tesnya lagi di tahun ini. Kalau mau tapi kalau butuh waktu untuk belajar lebih lama bisa juga tahun depan," kata Nadiem.
"Jadinya setiap guru honorer diberikan tiga kesempatan untuk mengambil tes seleksi jadinya bisa memberikan jangka waktu untuk belajar, belajar, belajar dan mencoba lagi," jelasnya.
Hasil seleksi bisa diakses melalui website Gurupppk.Kemdikbud.go.id yang akan ditampikan pada pukul 12.00 WIB, siang ini.
Sebelumnya, Nadiem sempat menyebutkan hanya sekitar 100 ribu orang yang lolos seleksi pada tahap pertama ini.
Namun jumlah itu bertambah hingga hampir menyentuh 200 ribu setelah pemerintah memberikan afirmasi tambahan.
"Kami dan Panselnas memutuskan untuk memberikan afirmasi tambahan bagi guru dengan usia di atas 50 tahun, kita memutuskan 100 persen jumlah nilai tambahan dari kompetensi teknisnya. Dan juga untuk di atas 50 tahun kita memberikan tambahan 10 persen nilai dari aspek manajerial, sosio kultural," tutur Nadiem.
Afirmasi tambahan selanjutnya adalah semua peserta seleksi mendapatkan tambahan nilai sebesar 10 persen dari kompetensi teknis.
Pertimbangan afirmasi tambahan ini sempat membuat pengumuman tertunda, dari yang sedianya diumumkan 24 September 2021.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem: 173.329 Guru Honorer Diangkat Jadi PPPK, Hasil Seleksi Akses di Website Ini
Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana pun mengimbau kepada para peserta yang tak lolos seleksi agar berhati-hati terhadap calo-calo yang menjanjikan kelulusan menjadi guru ASN-PPPK.
"Kami berharap para peserta tidak percaya kepada calo-calo yang saat ini banyak sekali gentayangan, yang menjanjikan kelulusan peserta," kata Bima, Jumat (8/10/2021).
Bima menegaskan bahwa sangat tidak mungkin menjanjikan kelulusan dalam seleksi kali ini.
Dikatakannya, panitia seleksi nasional (Panselnas) telah menggunakan perlengkapan elektronik dalam tahap seleksi hingga hasil kelulusan.
Baca juga: Penuhi Janji, Wali Kota Bekasi Pecat Anak Buah yang Terlibat Penipuan Merangkap Calo Rekrutmen TKK
Bersama Menteri PANRB Tjahjo Kumolo , katanya, ia tak lagi menggunakan tanda tangan basah atau dengan tinta di atas kertas, melainkan tanda tangan elektronik.
"Karena tidak mungkin, karena kami sudah melakukannya secara elektronik. Apalagi sampai ada tanda tangan basah yang saat ini banyak beredar, nama saya dan nama Pak Menteri PANRB digunakan sebagai SK (surat keterangan,red) palsu," ujar Bima.
"Kami berharap para peserta tes PPPK guru ini tidak percaya dengan calo-calo seperti itu," jelasnya. (Tribun Network/Fahdi Fahlevi/Fransiskus Adhiyuda/sam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.