Pengamat: Pertemuan KSAD dan Mensesneg Tidak Bisa Disimpulkan Terkait Calon Panglima TNI
Dalam proses politik apa yang tampak di layar mungkin saja berbeda dengan apa yang sesungguhnya berlangsung di balik layar.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai pertemuan antara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno tidak bisa disimpulkan sebagai sinyal positif dari Istana terkait dengan pergantian Panglima TNI.
Walaupun, kata dia, tidak dipungkiri bahwa pertemuan itu bisa saja terkait nominasi calon panglima namun pertemuan tersebut tidak perlu ditafsirkan berlebihan.
Dalam proses politik, menurutnya, apa yang tampak di layar mungkin saja berbeda dengan apa yang sesungguhnya berlangsung di balik layar.
"Pertemuan itu kan kita ketahui dari unggahan akun TNI AD, jadi tidak bisa kita simpulkan bahwa itu merupakan sinyal positif istana. Karena ya bisa saja pertemuannya ya memang sebatas itu saja," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (11/10/2021).
Baca juga: KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Dikunjungi Mensesneg, Ini yang Dibicarakan
Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menerima kunjungan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta Pusat.
Dalam kunjungan tersebut keduanya membahas mengenai arsitektur.
Pada kesempatan itu Pratikno mengatakan kepada Andika bahwa ia adalah peminat arsitektur.
Ia juga mengatakan nuansa arsitektur di Mabesad menampilkan sisi humanis dan friendly.
Hal tersebut disampaikannya dalam tayangan TNI AD 60 Detik di kanal Youtube TNI AD pada Senin (11/10/2021).
"Kayak ini kan create living. Ada itu, ada ini. Itu create living, bukan hanya make building," kata Pratikno sambil menunjuk sejumlah bangunan di area Mabesad.
Andika pun sempat memamerkan paludarium raksasa di Mabesad.
Ia mengatakan kebanyakan ikan di paludarium tersebut berasal dari Amazon.
Satu-satunya ikan dari Indonesia yang berada di paludarium tersebut, kata dia, adalah Arwana Super Red dari Kapuas Kalimantan Barat.
"Ini Amazon semuanya. Yang satu-satunya Indonesia hanya Arwana super red dari Papua. Hanya satu, yang lain Amazon. Ini predator semua, Pak," kata Andika menunjukkan ikan-ikan di paludarium tersebut.
Dalam kesempatan itu, Andika dan Pratikno mengunjungi pusat kebugaran di Mabesad.
Pratikno pun sempat menjajal sejumlah alat kebugaran yang di sana di antaranya alat pull up.
Andika pun menunjukkan kekagumannya atas kebugaran Pratikno.
Ia kemudian menunjukkan sejumlah alat kebugaran yang ada di sana termasuk tips cara menjaga kebugaran.