Ajak Keluarga ke Bekasi Demi Nasi Goreng Bang Tigor, Novel Baswedan Ucap Pencitraan, Singgung Siapa?
Novel Baswedan datang dari Kelapa Gading ke Bekasi demi, nasi goreng buatan Tigor. Kepada wartawan Novel menyebut hal ini buakn pencitraan.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sambangi warung nasi goreng milik rekan sesama eks KPK Juliandi Tigor Simanjuntak.
Dilansir dari TribunJakarta, Novel Baswedan datang bersama istri dan anak-anaknya, lokasi warung nasi goreng milik Tigor berada di Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, Senin (11/10/2021).
Kedatangan Novel di warung nasi goreng milik Tigor merupakan bentuk dukungan, dia mengatakan, rekannya merupakan sosok berintegritas.
Apapun yang dibuat Tigor ,lanjut dia, merupakan sebuah sajian penuh integritas dan sepenuh hati termasuk nasi goreng.
"Saya ikut memberikan support, apapun yang kita lakukan dalam koridor menjaga integritas dalam rangka kejujuran, itu hal yang luar biasa," kata Novel di Bekasi.
"Segala hal yang dia buat, bang Tigor adalah ahli hukum punya pengalaman baik nasional maupun internasional, saya mengetahui betul kemampuan itu," jelasnya.
Baca juga: Novel Baswedan Apresiasi Tawaran Kapolri Jadi ASN, Tapi Belum Putuskan Nasibnya
Novel mengaku, nasi goreng buatan Tigor memiliki cita rasa. Dia berharap, usaha yang dijalankan eks pegawai KPK itu dapat sukses.
"Semoga ke depan langkah-langkahnya apapun. Bisa maju dan hebat," terangnya.
"Paling penting adalah, bang Tigor buat nasi goreng dengan hati, dengan integritas, bukan dengan pencitraan itu yang paling penting," tambahnya.
Diketahui, mantan pegawai KPK Juliandi Tigor Simanjuntak memilih jualan nasi goreng di pinggir Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Tigor merupakan mantan Fungsional Biro Hukum KPK, kini beralih profesi sebagai penjual nasi goreng pinggir jalan untuk mengisi kekosongan.
Baca juga: Dipecat KPK, Novel Baswedan Banyak Istirahat Hingga Berkegiatan di Universitas
Ia merupakan satu dari 57 orang pegawai KPK yang diberhentikan setelah dianggap tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
Warung nasi goreng Tigor cukup sederhana, bermodalkan gerobak dan meja kursi di sebuah pelataran toko aki.
Tigor mengatakan, usahanya baru berjalan sekitar tiga minggu dengan dibantu teman-teman satu gereja.