ARLIC Indonesia Kenalkan Cara Pembelajaran Bahasa Arab lewat Buku Serial 'Al-Lisan Al-Umm'
Arabic Lingual Center (ARLIC) Indonesia melakukan terobosan penting dalam mengenalkan metode baru pembelajaran Bahasa Arab.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arabic Lingual Center (ARLIC) Indonesia melakukan terobosan penting dalam mengenalkan metode baru pembelajaran Bahasa Arab.
Hal ini dikarenakan bahasa Arab menjadi salah satu bahasa asing yang paling banyak digunakan di dunia.
Tercatat, lebih dari 400 juta di belahan dunia menggunakan Bahasa Arab sebagai salah satu medium komunikasinya.
Termasuk di Indonesia, keberadaan Bahasa Arab menjadi salah satu yang tak asing dalam lingkungan keseharian dan kebudayaan lokal yang berkembang.
Baik dalam bidang dakwah-keagamaan, akademik, maupun dalam komunikasi keseharian, Bahasa Arab lazim digunakan di celah-celah aktivitas yang berjalan.
"Namun, bukan tanpa masalah, kedekatan budaya dengan Bahasa Arab di Indonesia tidak lantas masyarakat mampu dan mudah menggunakannya, berbagai permasalahan pembelajaran turut menghambat perkembangan penggunaan Bahasa Arab," ujar Staf PBB (United Nation) di Indonesia Habib Nabil, sekaligus narasumber dalam acara Grand Launching ARLIC Indonesia, di Hotel Kartika, Jakarta, Selasa (12/10/2021).
Berbeda dengan kebiasaan lembaga, pesantren, madrasah, dan universitas di Indonesia, ARLIC Indonesia menekankan kebutuhan pragmatis komunikatif dalam mengoptimalkan pemanfaatan Bahasa Arab di berbagai aktivitas kehidupan.
Terobosan baru tersebut tertuang dalam buku serial ‘Al-Lisan Al-Umm’, yang baru saja diluncurkan.
Baca juga: Tren Penurunan Kasus Covid Jadi Pertimbangan Arab Saudi Perbolehkan WNI Umrah
“Kita mempunyai hubungan emosional (sejarah, budaya, aktivitas) yang dekat dengan Bahasa Arab. Perlu adanya penekanan, bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang mudah dipelajari oleh kita. Sehingga mampu kita manfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan membaca literatur klasik Bahasa Arab, melainkan untuk komunikasi, bergaul dengan bangsa lain, bahkan urusan diplomasi dan bisnis internasional," ucapnya.
Selain menekankan pada prioritas kebutuhan pragmatis komunikatif, metode baru ARLIC Indonesia dalam buku serial ‘Al-Lisan Al-Umm’ tersebut juga menekankan pendekatan interaktif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dalam merepresentasikan materi, metode, media, dan konten pembelajarannya.
Adapun terobosan itu, kata dia, dilakukan dengan mengembangkan akses pembelajaran di buku serial tersebut menggunakan teknologi yang ada serta menyediakan beberapa seri tingkatan, dari tingkat pemula sampai tingkat lanjut.
“Dalam buku ini (Serial Al-Lisan Al-Umm), kosa kata yang ada telah dikumpulkan dalam bentuk flashcard yang dapat diakses melalui komputer, aplikasi, atau smartphone. Aplikasi tersebut juga memiliki banyak latihan interaksi," ungkapnya.
Acara peluncuran ini mengangkat tajuk ‘Bahasa Arab Mudah dan Keren’.
Program pengembangan metode dan peluncuran buku serial ini juga merupakan bentuk tindak lanjut kerja sama ARLIC Indonesia dengan The Mother of Tounge, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab, dalam mewujudkan solusi dan terobosan pembelajaran Bahasa Arab di masa depan.
Selain itu, ARLIC Indonesia dalam acara peluncurannya menghadirkan beberapa narasumber penting yang selama ini dikenal sebagai pegiat dan pengajar Bahasa Arab berkompeten di Indonesia. Mulai dari Said Agil Husain Al-Munawar (Ulama), Ali Hasan Al Bahar (Wasekjend MUI), Yusuf Mansur (Dai), Ifa Faizah Rahmah (Pengajar), Rita Febrianta (Dosen), sampai Habib Nabil (Staf PBB).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.