Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini memantau langsung penyaluran bantuan sosial (bansos) di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu (13/10/2021).

Risma memantau penyaluran bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako.

Pada saat pemantauan proses penyaluran, Risma menemukan ada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang saldo pada kartunya kosong.

Mantan Wali Kota Surabaya ini mengatakan saldo kosong tersebut dapat disebabkan karena bantuan yang belum tersalurkan atau karena terblokir bang.

"Saldo kosong itu macam-macam, ada yang belum tersalurkan ada yang juga diblokir karena aturan dari Kemenkeu tiga bulan, tiga bulan ditutup," ujar Risma di Lombok Timur, NTB, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Kemensos Gelontorkan Rp 178 Miliar untuk Program Pejuang Muda

Selain itu, Risma menduga banyak KPM yang berusia lanjut tidak mampu mencairkan dana bansos yang didapatkannya.

Sehingga dibutuhkan bantuan bagi KPM yang telah berusia lanjut.

"Mungkin tadi, yang banyak saldo nol, pada sepuh-sepuh. Mungkin juga dia tidak bisa mengambil sendiri," ucap Risma.

Menurut Risma, masalah ini harusnya dapat diselesaikan. Dirinya mengatakan pihaknya berupaya agar bansos dapat tetap disalurkan.

"Jadi uang itu ditutup, tapi bisa dibuka lagi. tapi yang masalah saldo nol, dibuka saldonya, belum bisa, ini yang harus bisa diselesaikan. tapi kalau sudah mempunyai kartu harusnya tidak masalah," tutur Risma.

Selain memantau penyaluran bansos di Lombok Timur, Risma juga akan menghadiri kegiatan penyaluran bantuan dan mengecek secara langsung proses penyaluran bansos PKH berada di Kabupaten Sumbawa pada Kamis (14/10/2021).