Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER NASIONAL Eks Pegawai KPK Tak Lolos TWK Jadi Kenek Bangunan | Pengakuan Amien Rais

Berita populer nasional Tribunnews: Eks pegawai KPK tak lolos TWK jadi kenek bangunan hingga pengakuan Amien Rais soal dirinya keluar dari PAN.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in POPULER NASIONAL Eks Pegawai KPK Tak Lolos TWK Jadi Kenek Bangunan | Pengakuan Amien Rais
KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Logo KPK. Berita populer nasional Tribunnews: Eks pegawai KPK tak lolos TWK jadi kenek bangunan hingga pengakuan Amien Rais soal dirinya keluar dari PAN. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Sejumlah eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) kini telah beralih profesi.

Satu diantaranya adalah Heryanto.

Heryanto, mantan pramusaji di KPK yang tak lolos TWK, kini menjadi kenek bangunan untuk rumah orang tuanya.

Sementara itu, Amien Rais membeberkan alasannya keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Baca juga: Jadi Penjual Nasi Goreng, Tigor Eks Pegawai KPK Mengaku Bisa Dapat Orderan Hingga 30 Porsi Per Hari

Baca juga: Jualan Nasi Goreng, Bang Tigor Eks Pegawai KPK Buat Sendiri Bangku dan Meja untuk Pelanggan

Hal ini ia sampaikan dalam program Karni Ilyas Club yang tayang pada Jumat (8/10/2021).

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

Berita Rekomendasi

1. PPATK Tak Serahkan Temuan Penyelidikan Transaksi Narkoba pada Polri

JARINGAN MALAYSIA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono (kiri) bersama Wadir Tipid Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Krisno Halomoan Siregar (kanan)  menunjukkan barang bukti dalam rilis pengungkapan peredaran gelap narkotika jenis methamphetamine atau sabu di Bareskrim Polri, Jalan Tronojoyo,  Jakarta, Rabu (12/2/2020). Tim I Satgas NIC Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil mengungkap sindikat peredaran narkotika jaringan Malaysia-Indonesia dengan barang bukti yang diamankan sabu seberat 59 kilogram serta menangkap 11 orang kurir. (Wartakota/Henry Lopulalan) *** Local Caption *** Polisi Amankan 59 Kg Sabu dari Jaringan Narkotika Malaysia-Indonesia
JARINGAN MALAYSIA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono (kiri) bersama Wadir Tipid Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Krisno Halomoan Siregar (kanan) menunjukkan barang bukti dalam rilis pengungkapan peredaran gelap narkotika jenis methamphetamine atau sabu di Bareskrim Polri, Jalan Tronojoyo, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Tim I Satgas NIC Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil mengungkap sindikat peredaran narkotika jaringan Malaysia-Indonesia dengan barang bukti yang diamankan sabu seberat 59 kilogram serta menangkap 11 orang kurir. (Wartakota/Henry Lopulalan) *** Local Caption *** Polisi Amankan 59 Kg Sabu dari Jaringan Narkotika Malaysia-Indonesia (Wartakota/henry lopulalan)

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memutuskan tidak menyerahkan penyelidikan temuan dugaan transaksi narkoba mencapai Rp 120 triliun kepada Polri.

Hal itu berdasarkan hasil pertemuan PPATK dan Bareskrim Polri pada Senin (11/10/2021) kemarin.

"Terkait adanya rekening Rp120 Triliun yang dicurigai sebagai hasil transaksi narkoba sudah diserahkan PPATK ke penyidik lain bukan ke penyidik Ditipidnarkoba Bareskrim Polri, manakala diserahkan ke kami maka siap untuk ditindaklanjuti," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Krisno Halomoan Siregar, dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021).

Kendati begitu, dia mengaku tidak mengetahui perihal siapa pihak yang ditunjuk PPATK untuk menelusuri dugaan transaksi narkoba Rp 120 triliun tersebut.

Yang jelas, kata Krisno, keduanya bersepakat menjalani kerjasama untuk memberantas peredaran gelap narkoba.

Baca selengkapnya >>>

2. Eks Pegawai KPK Tak Lolos TWK Jadi Kenek Bangunan

Sejumlah pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) usai berorasi di gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). Mulai Kamis (30/9/2021) sebanyak 57 pegawai KPK resmi berhenti usai dinyatakan gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan mereka dinyatakan tak memenuhi syarat menjadi ASN bersama sekitar 1.200 pegawai KPK lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) usai berorasi di gedung ACLC KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). Mulai Kamis (30/9/2021) sebanyak 57 pegawai KPK resmi berhenti usai dinyatakan gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan mereka dinyatakan tak memenuhi syarat menjadi ASN bersama sekitar 1.200 pegawai KPK lainnya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Tak Hanya Suap, KPK Temukan Bukti Bupati Probolinggo Lakukan Gratifikasi dan Pencucian Uang

Baca juga: Profesi Baru Eks Pegawai KPK yang Dipecat: Kini Jadi Petani, Penjual Nasgor dan Ngajar di Pesantren

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri cs, telah memecat 57 pegawai yang tak lolos asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) per 30 September 2021.

Seorang pegawai yang didepak dari KPK kini bekerja sebagai kenek bangunan.

Dia adalah Heryanto, seorang mantan pramusaji di KPK.

Kepada Tribunnews.com, Heryanto bercerita sekarang dirinya sedang sibuk membantu pembangunan rumah orang tuanya.

Hal tersebut dilakukannya lantaran saat ini Heryanto beserta keluarga tempat tinggalnya masih mengontrak.

Baca selengkapnya >>>

3. Profil Juliandi Tigor Simanjuntak

Eks pegawai KPK Juliandi Tigor Simanjuntak saat melayani pesanan nasi goreng di usaha barunya di Jalan Raya Hankam, Kota Bekasi, Senin (11/10/2021).
Eks pegawai KPK Juliandi Tigor Simanjuntak saat melayani pesanan nasi goreng di usaha barunya di Jalan Raya Hankam, Kota Bekasi, Senin (11/10/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Berikut ini profil Juliandi Tigor Simanjuntak, eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini membuka warung nasi goreng.

Diberitakan sebelumnya, Tigor menjual nasi goreng di dekat rumahnya di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Tigor, usaha nasi goreng miliknya itu sudah berjalan selama tiga minggu.

"Iya saat ini saya usaha nasi goreng. Udah jalan tiga minggu ini," kata Tigor kepada Tribunnews.com, Senin (11/10/2021).

Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan, mengunjungi warung nasi goreng yang dibuka Tigor.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Amien Rais: Era SBY Slogannya Bersama Kita Bisa, Era Jokowi Apa Saja Kita Bisa

Baca juga: Amien Rais Tanggapi Mundurnya Sejumlah Pengurus Partai Ummat, Bahas Neno Warisman hingga Agung Mozin

4. Pengakuan Amien Rais Keluar dari PAN

Amien Rais saat mendeklarasikan Partai Ummat, Kamis (29/4/2021)
Amien Rais saat mendeklarasikan Partai Ummat, Kamis (29/4/2021) (YouTube/Amien Rais Official)

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, mengaku hengkang dari Partai Amanat Nasional (PAN) karena merasa dirinya telah dikeroyok oleh partainya sendiri.

Amien Rais mengaku dirinya dianggap penganggu karena tidak sepaham dan mendukung pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Apalagi, Jokowi dianggap dapat memberikan cash and carry bagi Partai PAN.

Pernyataan itu dilontarkan Amien Rais dalam program Karni Ilyas Club yang tayang, Jumat (8/10/2021).

"Saya garis bawahi mengapa saya dikeroyok oleh anak buah saya itu, yang karena pernah menjadi menko, menjadi menteri ini, menteri itu."

"Semuanya itu, itu karena saya dianggap penganggu. 'Mengapa sih nggak mendukung Pak Jokowi. Pak Jokowi yang bisa memberikan cash and carry, jadi udahlah Pak Amien kita keroyok saja agar keluar'. Ya saya keluar betul," terang Amien Rais.

Baca selengkapnya >>>

5. Siapa Cawapres untuk Prabowo Subianto?

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Webinar Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertahanan RI bertajuk
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Webinar Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pertahanan RI bertajuk "Bela Negara Di Masa Pandemi" yang disiarkan di kanal Youtube DWP KEMHAN pada Senin (16/8/2021). (Tangkapan Layar: Kanal Youtube DWP KEMHAN)

Baca juga: Sebut Nuansa Koalisi Gerindra-PDIP Kuat, Pengamat Singgung Sosok Cawapres untuk Dampingi Prabowo

Baca juga: PKB Senang Prabowo Nyapres Lagi, Jazilul Fawaid: Buka Koalisi Muhaimin-Prabowo di Pilpres 2024

Nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjadi perbincangan karena disebut bakal maju di Pilpres 2024.

Hal ini disebut realistis karena Prabowo Subianto masih menjadi sosok yang memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi dibanding yang lain.

Namun, Partai Gerindra membuka koalisi supaya Prabowo bisa resmi menjadi capres 2024.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut pembicaraan koalisi partai saat ini masih terlalu dini.

"Kalau kita mau bicara, sekarang ini bicara koalisi masih terlalu dini karena kita juga masih belum ada sikap resmi mengenai siapa calon presiden," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2021).

Baca selengkapnya >>>

Baca berita populer lainnya

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas