Yusril Ihza Mahendra Mengaku Tak Pernah Bicara Fee Rp 100 Miliar dengan Kubu AHY
Yusril Ihza Mahendra, mengaku dirinya tak pernah membicarakan fee Rp 100 miliar dengan Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
![Yusril Ihza Mahendra Mengaku Tak Pernah Bicara Fee Rp 100 Miliar dengan Kubu AHY](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/yusril-ihza-mahendra-nih8.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum empat eks kader Partai Demokrat, Yusril Ihza Mahendra, mengaku dirinya tak pernah membicarakan fee Rp 100 miliar dengan Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seperti yang diberitakan selama ini.
Yusril mengungkap awalnya ada anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat yang menghubunginya untuk meminta dirinya merapat dan membantu.
"Sebenarnya saat kisruh ini terjadi ada anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat yang menghubungi saya. 'Bagaimana kalau Bang Yusril membantu kami ini'. Saya bilang ya cobalah kita jajaki, kita bahas bersama-sama," kata Yusril saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribunnetwork Rachmat Hidayat, Rabu (13/10/2021).
Setelah dirinya dihubungi, ada beberpa pihak yang mengajaknya untuk menjadi kuasa hukum Partai Demokrat kubu AHY.
"Sesudah itu juga ada melalui orang-orang, melalui teman-teman saya dan orang yang saya kenal, yang mengajak bagaimana kalau saya menjadi lawyer Partai Demokrat," katanya.
Pihak yang mengajaknya disebut Yusril sudah beberapa kali mengadakan pertemuan.
Baca juga: Yusril Mengaku Tak Pernah Dapat Kuasa dari Moeldoko Tangani Judicial Review AD/ART Demokrat ke MA
Dirinya pun diajak, hanya saja Yusril menolak karena pandemi Covid-19.
Sudah satu tahun lebih bekerja dari rumah dan tak bertemu orang, Yusril meminta agar pertemuan diadakan secara virtual.
Namun, usut punya usut, pertemuan tak pernah terjadi karena DPP Partai Demokrat menghendaki pertemuan secara langsung.
"Bahkan ada teman yang mengaku katanya bagaimana kalau saya bertemu langsung dengan AHY, tapi itu juga tidak pernah terjadi. Jadi tidak pernah satu kalipun saya bertemu dengan pimpinan Partai Demokrat, anggota DPR Partai Demokrat, secara fisik saya nggak pernah sama sekali," kata Yusril.
"Yang pakai telpon itu ngomong hanya anggota DPR, AHY-nya juga tidak pernah ada komunikasi dengan saya melalui telpon ataupun virtual, dengan pak SBY juga tidak, siapapun juga tidak ada," lanjutnya.
Baca juga: Yusril Ngaku Pernah Berkali-kali Tolak Tawaran SBY Saat Diminta Jadi Hakim MK
Setelahnya muncul pernyataan dari kubu AHY bahwa Yusril tak merapat karena mematok fee terlalu tinggi yaitu Rp 100 miliar.
Bahasa Indonesia disebutnya kerap bersayap, kadang benar orang menyatakan sesuatu tapi terkadang melebih-lebihkan.