Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Baswedan: Pelemahan Sangat Sistematis Terjadi Saat KPK Mulai Tangani Korupsi Sektor SDA

Novel Baswedan mengatakan serangan terhadap KPK jauh meningkat setelah KPK mulai menangani isu korupsi di sektor Sumber Daya Alam (SDA).

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Novel Baswedan: Pelemahan Sangat Sistematis Terjadi Saat KPK Mulai Tangani Korupsi Sektor SDA
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Direktur Pembinaan Jaringan Antarkomisi dan Instansi KPK Sujanarko (kiri) bersama Penyidik Senior KPK Novel Baswedan (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung KPK C-1, Jakarta, Senin (17/5/2021). Dalam keterangannya, 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal tes wawasan kebangsaan melaporkan anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Indriyanto Seno Adji karena diduga pelanggaran kode etik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengatakan serangan terhadap KPK jauh meningkat setelah KPK mulai menangani isu korupsi di sektor Sumber Daya Alam (SDA).

Awalnya Novel mengungkapkan bahwa pelemahan terhadap KPK dilakukan melalui suatu tahapan.

Ia menyebut koruptor telah bersabar sekian lama menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pelemahan bahkan mematikan semangat pemberantasan korupsi.

Di sekitar tahun 2014, kata dia, KPK sedang pada posisi yang baik. 

Saat itu, kata Novel, KPK sudah mulai masuk kepada isu sumber daya alam. 

Isu sumber daya alam, kata dia, adalah isu korupsi di mana koruptor bisa mendapatkan uang paling besar.

Berita Rekomendasi

Namun demikian, akibatnya dari korupsi di sektor tersebut sangat besar di antaranya kerusakan lingkungan dan dampak sosial.

Baca juga: Ajak Keluarga ke Bekasi Demi Nasi Goreng Bang Tigor, Novel Baswedan Ucap Pencitraan, Singgung Siapa?

Selain itu, kata dia, perlu waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat besar untuk memperbaiki kerusakan akibat korupsi di sektor SDA.

Hal tersebut disampaikannya dalam kanal Youtube resmi Novel Baswedan pada Minggu (17/10/2021).

"Ketika KPK mulai masuk ke isu sumber daya alam ini, memang di situlah hantaman dan serangan kepada KPK jauh meningkat. Dan pelan-pelan itu kemudian terjadi upaya-upaya pelemahan terhadap KPK yang dilakukan dengan sangat sistematis," kata Novel.

Meski begitu, kata dia, saat itu upaya untuk menyerang balik kepada KPK selalu gagal karena dukungan publik yang begitu luar biasa. 

Menurutnya dukungan tersebut sangat masuk akal karena saat itu KPK benar-benar mau peduli dengan kepentingan negara dan masyarakat yakni korupsi.

Baca juga: Novel Baswedan Apresiasi Tawaran Kapolri Jadi ASN, Tapi Belum Putuskan Nasibnya

Selain itu kata dia, saat itu masyarakat sudah sangat muak melihat praktik-praktik korupsi di mana kita para pelakunya tidak pernah tersentuh dan tidak pernah bisa tersentuh.

Oleh karena itu, kata Novel, upaya pemberantasan korupsi yang luar biasa bahkan hingga menjangkau level-level yang tinggi membuat kehadirannya menjadi luar biasa. 

Namun demikian, kata dia, yang terjadi adalah secara perlahan masyarakat dijauhkan dari KPK

Upaya tersebut, kata Novel, tampak ketika pertama kali dimunculkan isu bahwa di KPK ada kelompok-kelompok radikal.

Novel bahkan mengaku tidak tahu apakah untuk memilih isu tersebut koruptor sebelumnya melakukan riset terlebih dahulu.

"Tapi ternyata pemilihan isu itu sangat bagus dilakukan, benar-benar efektif karena kemudian bisa memecah dukungan dan membuat persepsi di publik yang luar biasa," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas