Dipecat Jadi Pegawai KPK, Yudi Purnomo Pilih Jadi Influencer Antikorupsi
Setelah tidak bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai penyidik, Yudi Purnomo Harahap kini beralih menjadi influencer antikorupsi.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah tidak bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai penyidik, Yudi Purnomo Harahap kini beralih menjadi influencer antikorupsi.
Yudi merupakan satu dari 57 pegawai KPK yang dipecat oleh Firli Bahuri Cs lantaran dinilai tak lulus asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
"Sepertinya saat ini jadi influencer antikorupsi jadi jalan hidup saya setelah nggak jadi penyidik KPK," tulis Yudi di Twitter @yudiharahap46, seperti dikutip pada Senin (18/10/2021).
Yudi menilai pengalamannya sebagai penyidik KPK bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat terkait kejahatan korupsi.
Baca juga: Novel Baswedan Beberkan Setumpuk Serangan Sistematis, dari Isu Taliban Hingga Alih Status Pegawai
Sehingga, lanjut mantan Ketua Wadah Pegawai KPK itu, hal tersebut diharapkan bermanfaat bagi masyarakat.
"Sumbangsih apa bagi negeri yang bisa saya berikan untuk negeri sebagai influencer? Pengalaman sebagai pegawai, penyidik dan Ketua WP KPK, ilmu yang saya punya mulai dari hukum tindak pidana korupsi, investigasi, intelijen hingga penanaman nilai-nilai integritas dan keberanian," cuit Yudi.
Yudi menyebut para mantan pegawai KPK sudah memilih jalan hidupnya masing-masing setelah tidak lagi bertugas di lembaga antirasuah.
Lantas, Yudi pun kini mengaku banyak menjadi pembicara di media massa, Instagram, hingga kanal YouTube untuk membicarakan isu-isu antikorupsi.
"Untuk sarananya, salah satu konsep saya ngisi podcast, Instagram atau chanel YouTube milik orang/media massa serta mengisi acara webinar, seminar/pelatihan agar semakin banyak orang terlibat aktif untuk mau menyuarakan antikorupsi dan mempengaruhi lingkungannya untuk tidak korup," kata Yudi.
Yudi kemudian memberikan contoh, YouTubers dan gamers bisa menampilkan nilai-nilai antikorupsi ketika membahas tentang game online.
Seperti nilai kejujuran untuk tidak berlaku curang ketika bermain, atau nilai-nilai lainnya berupa disiplin waktu dan tanggung jawab belajar serta sekolah demi masa depan.
"Youtuber atau selebgram, sebagai tanggung jawab moral bagi negeri, bisa kok mereka dalam pembuatan konten mengajarkan nilai antikorupsi misal, tentang kejujuran, keadilan atau adanya himbauan jangan korupsi pada pejabat karena bisa berdampak pada kesengsaraan rakyat," jelas Yudi.
Oleh karena itu, Yudi mengakui kini merupakan saatnya untuk mengaplikasikan langsung kepada masyarakat terkaig pengalamannya dalam menggaungkan nilai-nilai antikorupsi.
Dia pun berencana ingin membuat komunitas antikorupsi.
"Karena pernah mendapatkan pelatihan comunity development dan sekarang mungkin saatnya mengaplikasikannya, salah satunya ide membuat komunitas antikorupsi sebagai gerakan moral menjaga asa pemberantasan korupsi namun tanpa pengurus, struktur atau keanggotaan, egaliter semua," kata Yudi.