Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Indeks Demokrasi Cenderung Fluktuatif
Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai cukup berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 serta menjaga indeks demokrasi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia bicara soal dua tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang dinilai cukup berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 serta menjaga indeks demokrasi.
"Kita termasuk negara yang tidak terjadi namanya peristiwa yang begitu ekstrem yang ketika beberapa negara lain itu tiba-tiba melonjak dan tidak terkendali. Alhamdullilah Indonesia negara yang dinilai berhasil untuk mengendalikan itu," kata Doli kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/10/2021).
Dia memahami bahwa selama dua tahun ini masa pemerintahan sedang kesulitan, tak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Soal indeks demokrasi, Ketua Komisi II DPR RI itu menilai hal tersebut cenderung fluktuatif.
![Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri upacara peringatan HUT ke-76 TNI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (5/10/2021). Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Lukas](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-jokowi-pimpin-upacara-peringatan-hut-ke-76-tni_20211006_054157.jpg)
"Misalnya dampak dari pandemi dari naik turunya indeks demokrasi, saya kira itu juga akan sangat berpengaruh," katanya.
Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, Demokrat: Kondisi Politik dan Demokrasi Terus Memburuk, Perlu Kerja Keras
Doli memberi contoh bagaimana Pilkada 2020 mengundang pro kontra karena tetap dilaksanakan dalam suasana pandemi Covid-19.
"Saat itu pemerintah larut dan tidak punya tidak bisa mengambil keputusan cepat bahwa jika Pilkada 2020 tidak dilaksanakan, saya yakin indeks 2021 pasti turun, tapi waktu itu alhamdullilah pemerintah bersikeras, walaupun KPU dan Bawaslu ragu-ragu Pilkada dilaksanakan," katanya.
"Takutnya menimbulkan klaster baru tapi alhamdullilah kita negara yang sukses menyelenggarakan pemilu di tengah atau di awal pandemi," tambah Doli.
Maka itu, Doli mengatakan bahwa fluktuasi yang terjadi soal indeks demokrasi itu memiliki variabel yang banyak.
"Pada satu sisi kita terkendala tentang prosedur teknis pelaksanaan Pemilu misalnya itu mungkin bisa naik, tapi over all saya kira sejauh ini sejak reformasi sampai sekarang kita masih bisa konsisten menjaga indeks demokrasi kita menjadi lebih baik, walau terjadi fluktuasi itu biasa saja," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.